Partai Din Syamsuddin Bakal Jadi Pesaing Partai Amien Rais dan PAN
loading...
Partai Pelita yang didirikan Din Syamsuddin diprediksi akan menjadi pesaing bagi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Ummat. Foto/Dok.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Partai Pelita yang didirikan Din Syamsuddin diprediksi akan menjadi pesaing bagi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Ummat. Ketiga partai politik itu diprediksi akan berebut suara Muhammadiyah.
“Soal kantong suara, tak dapat dipungkiri Partai Pelita akan berebut di konstituen PAN dan Partai Ummat. Karena para inisiator dan pimpinannya sama-sama lahir dan besar dari Muhammadiyah,” kata Pengamat Politik Tony Rosyid kepada SINDOnews, Sabtu (5/3/2022).
Diketahui, Din Syamsuddin yang merupakan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawarahan Partai (MPP) Pelita. Sedangkan Amien Rais yang merupakan mantan orang nomor satu di PP Muhammadiyah itu menjabat sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat.
Kemudian, basis suara PAN selama ini diketahui adalah Muhammadiyah. Partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu didirikan oleh Amien Rais.
Menurut Tony, berdirinya sebuah partai baru umumnya karena partai yang ada dianggap tidak mewakili dan tidak merepresentasikan suara rakyat. “Rakyat ini bisa dalam pengertian umum, bisa pula dalam pengertian khusus,” kata Tony.
Tony menjelaskan rakyat dalam pengertian khusus itu adalah kelompok masyarakat tertentu dengan identitas sosial, ekonomi, ideologi, dan agama yang tidak diwakili kepentingannya oleh partai-partai yang ada. “Dari sini, lalu lahir partai baru untuk menyuarakan aspirasi yang tidak tertampung oleh partai yang ada,” katanya.
Terutama, kata dia, ketika partai-partai politik yang ada mandul, terkooptasi oleh kekuasaan dan lebih merepresentasikan kepentingan partai atau kelompoknya masing-masing, maka akan muncul saluran-saluran aspirasi politik baru dan di antaranya melalui partai. Tony melihat ada sejumlah partai yang muncul jelang Pemilu 2024.
“Di antaranya Partai Gelora yang dipimpin Anis Matta, sempalan dari PKS. Ada Partai Ummat yang dikomandoi oleh Amien Rais, tandingan PAN. Belakangan muncul Partai Pelita yang didirikan oleh Din Syamsuddin,” pungkasnya.
“Soal kantong suara, tak dapat dipungkiri Partai Pelita akan berebut di konstituen PAN dan Partai Ummat. Karena para inisiator dan pimpinannya sama-sama lahir dan besar dari Muhammadiyah,” kata Pengamat Politik Tony Rosyid kepada SINDOnews, Sabtu (5/3/2022).
Diketahui, Din Syamsuddin yang merupakan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawarahan Partai (MPP) Pelita. Sedangkan Amien Rais yang merupakan mantan orang nomor satu di PP Muhammadiyah itu menjabat sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat.
Kemudian, basis suara PAN selama ini diketahui adalah Muhammadiyah. Partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu didirikan oleh Amien Rais.
Menurut Tony, berdirinya sebuah partai baru umumnya karena partai yang ada dianggap tidak mewakili dan tidak merepresentasikan suara rakyat. “Rakyat ini bisa dalam pengertian umum, bisa pula dalam pengertian khusus,” kata Tony.
Tony menjelaskan rakyat dalam pengertian khusus itu adalah kelompok masyarakat tertentu dengan identitas sosial, ekonomi, ideologi, dan agama yang tidak diwakili kepentingannya oleh partai-partai yang ada. “Dari sini, lalu lahir partai baru untuk menyuarakan aspirasi yang tidak tertampung oleh partai yang ada,” katanya.
Terutama, kata dia, ketika partai-partai politik yang ada mandul, terkooptasi oleh kekuasaan dan lebih merepresentasikan kepentingan partai atau kelompoknya masing-masing, maka akan muncul saluran-saluran aspirasi politik baru dan di antaranya melalui partai. Tony melihat ada sejumlah partai yang muncul jelang Pemilu 2024.
“Di antaranya Partai Gelora yang dipimpin Anis Matta, sempalan dari PKS. Ada Partai Ummat yang dikomandoi oleh Amien Rais, tandingan PAN. Belakangan muncul Partai Pelita yang didirikan oleh Din Syamsuddin,” pungkasnya.
(rca)
Explore More