Harlah Nadhlatul Ulama, Airlangga: Pemerintah Apresiasi Perhatian NU terhadap Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada masa pandemi berlangsung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memperhatikan sektor ekonomi kerakyatan. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir mewakili Presiden dalam Hari Lahir Nadhlatul Ulama (Harlah NU) ke-99 tahun di Jakabaring Sport Center, Palembang, Jumat (4/3/2022).
Baca Juga: Airlangga
Baca juga: Hadiri Puncak Harlah NU ke-99 di Bangkalan, Gubernur Khofifah Sampaikan Progres Pembangunan IISP
"Pemerintah mengapresiasi NU yang telah menggerakkan perekonomian rakyat. Dan hari ini yang menjadi tema adalah bagaimana membuat petani sejahtera. Oleh karena itu, tadi telah ditandatangaini Memorandum of understanding (MoU) antara PBNU dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS)," tambahnya.
Dalam program dana kelapa sawit tersebut, telah disiapkan program replanting sawit yang mana Pemerintah memberikan dukungan untuk tahun ini 180.000 hektare dengan bantuan 30 juta rupiah per hektar, yang artinya naik dari sebelumnya 25 juta rupiah per hektare.
Menko Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah BPDPKS mengatakan, Pemerintah akan terus mengawal hingga program tersebut terealisasi. "Dengan MoU tersebut maka PBNU akan mensosialiasikan kepada pekebun dan petani sawit. Dan tentu ini akan dilakukan di seluruh Indonesia," ungkap Airlangga.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menuturkan, ke depan Pemerintah berharap perekonomian kerakyatan dapat terus digalakkan. Dalam hal ini, NU diharapkan bisa membantu Pemerintah dalam mensosialisasikan sekaligus mendorong agar warga NU bisa membantu ketahanan pangan.
Upaya tersebut kata dia, dapat diwujudkan dengan menyiapkan penanaman berbagai produk mulai dari pertanian, hortikultura, dan kerjasama penanaman padi, jagung, kedelai, yang merupakan komoditas rakyat.
"Ini adalah arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar Kementerian bekerja sama dengan organisasi masyarakat seperti PBNU. Dan tentu ini bisa direplikasi dengan produk-produk lain, termasuk di sektor pertanian yang ini bisa dibuatkan prototype nya dengan petani-petani di lingkungan NU," tuturnya.
Baca Juga: Airlangga
Baca juga: Hadiri Puncak Harlah NU ke-99 di Bangkalan, Gubernur Khofifah Sampaikan Progres Pembangunan IISP
"Pemerintah mengapresiasi NU yang telah menggerakkan perekonomian rakyat. Dan hari ini yang menjadi tema adalah bagaimana membuat petani sejahtera. Oleh karena itu, tadi telah ditandatangaini Memorandum of understanding (MoU) antara PBNU dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS)," tambahnya.
Dalam program dana kelapa sawit tersebut, telah disiapkan program replanting sawit yang mana Pemerintah memberikan dukungan untuk tahun ini 180.000 hektare dengan bantuan 30 juta rupiah per hektar, yang artinya naik dari sebelumnya 25 juta rupiah per hektare.
Menko Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah BPDPKS mengatakan, Pemerintah akan terus mengawal hingga program tersebut terealisasi. "Dengan MoU tersebut maka PBNU akan mensosialiasikan kepada pekebun dan petani sawit. Dan tentu ini akan dilakukan di seluruh Indonesia," ungkap Airlangga.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menuturkan, ke depan Pemerintah berharap perekonomian kerakyatan dapat terus digalakkan. Dalam hal ini, NU diharapkan bisa membantu Pemerintah dalam mensosialisasikan sekaligus mendorong agar warga NU bisa membantu ketahanan pangan.
Upaya tersebut kata dia, dapat diwujudkan dengan menyiapkan penanaman berbagai produk mulai dari pertanian, hortikultura, dan kerjasama penanaman padi, jagung, kedelai, yang merupakan komoditas rakyat.
"Ini adalah arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar Kementerian bekerja sama dengan organisasi masyarakat seperti PBNU. Dan tentu ini bisa direplikasi dengan produk-produk lain, termasuk di sektor pertanian yang ini bisa dibuatkan prototype nya dengan petani-petani di lingkungan NU," tuturnya.