3 Tokoh Ini Dapat Dukungan Tertinggi Jadi Capres Versi Pemilih Kritis

Senin, 28 Februari 2022 - 14:57 WIB
loading...
3 Tokoh Ini Dapat Dukungan Tertinggi Jadi Capres Versi Pemilih Kritis
3 Tokoh Ini Dapat Dukungan Tertinggi Jadi Capres Versi Pemilih Kritis
A A A
JAKARTA - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei sosok tokoh di Indonesia yang memiliki elektabilitas untuk menjadi calon presiden ( capres ) di Pemilu 2024. Pengambilan sampel itu sudah dilakukan sejak 2020, dan update terakhir pada 8-10 Februari 2022.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengungkapkan dalam proses survei untuk melihat dukungan masyarakat tersebut, targetnya adalah pemilih kritis atau responden yang memiliki telepon seluler. Ia menyebut, survei itu dilakukan dengan proses wawancara melalui telepon.

"Dan untuk analisis karakter atau pilihan pemilih kritis kita lakukan serangkaian survei nasional melalui telpon dalam dua tahun terakhir," kata Deni dalam acara rilis survei yang disiarkan di YouTube SMRC TV, Jakarta, Senin (28/2/2022).



Dari hasil survei, ada tiga nama tokoh pejabat di Indonesia yang mendapatkan dukungan tertinggi atau elektabilitas untuk menjadi Capres. Mereka adalah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Pertama kita lihat kecenderungan perilaku pemilih kritis dalam memilih capres dan untuk ketahui preferensi pemilih kritis beberapa pengukuran top of mind atau jawaban spontan, semi terbuka dengan berikan banyak daftar nama dan boleh memilih nama lain dari daftar yang kita tunjukan. Simulasi tertutup dengan sedikit nama," ujar Deni.

Dari hasil survei top of mind atau spontan dengan pertanyaan yang dipilih sebagai presiden jika pemilu dilakukan sekarang, hasilnya Ganjar Pranowo menempati posisi pertama dengan 19,9%, disusul Prabowo Subianto 10,4%, dan Anies Baswedan 9,8%.

Baca juga: Survei Capres 2024: Ganjar Pranowo Tertinggi, Disusul Prabowo dan Anies

"Di jawaban spontan kita lihat sangat banyak pemilih yang belum bisa sebutkan jawaban secara spontan yang jumlahnya mencapai 45,7%," ucap Deni.

Selanjutnya SMRC menyajikan 29 daftar nama kepada responden atau semi terbuka. Hasilnya posisi pertama Ganjar dengan 26,8%, Anies 13,9%, dan Prabowo 13,7%.

SMRC kemudian mengerucutkan daftar 15 nama ke responden atau tertutup. Hasilnya yakni, Ganjar 27,5%, Anies 14,8%, dan Prabowo 14,3%. "Tertutup 15 nama, kita bisa lihat konsisten hasilnya Ganjar Pranowo paling tinggi 27,5%, dan Anies Prabowo ini seimbang," tutur Deni.

Lalu, SMRC memperkecil pilihan lagi untuk responden dengan tiga nama. Dengan hasil, Ganjar 34,7%, Anies 23,3%, dan Prabowo 21,9%. Sementara, yang tidak tahu 20,1%.

"Dalam tiga nama ini kita melakukan simulasi tiga nama mulai Juni 2021. Bukan sejak dua tahun terakhir. Cukup panjang trennya, untuk simulasi tiga nama. Di mana Ganjar sejak Juni 2021 konsisten di atas Prabowo dan Anies. Survei Juni 2021 Ganjar dapat sekitar 30%. Prabowo dan Anies bersaing ketat di posisi dua, 20,4 dan 19,2. Sekarang 2022 Februari 8-10, Ganjar 34,7%, Anies 23,3%, dan Prabowo 21,9%," papar Deni.

Dalam survei ini, SMRC melalukan metodologi dengan survei telepon karena masa Pandemi Covid-19. Adapun target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 72% dari total populasi nasional.

Dalam survei terakhir pada 8-10 Februari 2022, sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai lewat telepon.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode double sampling dan random digit dialing (RDD). Double sampling adalah teknik memilih sampel secara acak dari kumpulan sampel hasil survei sebelumnya. Sementara RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. RDD dalam survei ini diterapkan terutama untuk menambah jumlah sampel hasil double sampling.

Dengan teknik double sampling, sampel sebanyak 811 responden dipilih secara acak dari database responden hasil survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya.

Sementara itu dalam RDD sampel sebanyak 457 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 1.268 responden.

Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Survei terakhir dilakukan pada 8 sampai 10 Februari 2022. Survei sebelumnya dilakukan secara rutin setiap minggu sejak April 2020.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)