Nasim Khan: Visi PKB Kesejahteraan Rakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Bendahara Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Nasim Khan menyatakan tujuan besar kehidupan bernegara adalah membahagiakan dan mensejahterakan rakyat. Untuk itu, PKB bertekad untuk mewujudkannya, agar semua lapisan masyarakat bisa bahagia dan sejahtera.
“Seluruh kader PKB berkomitmen untuk berjuang bersama, agar rakyat sejahtera seperti apa yang disampaikan Ketum kami, Gus Muhaimin dan cita-cita semua para pendiri bangsa dan rakyat Indonesia. Bagi saya, haram hukumnya rakyat tidak sejahtera dan bahagia,” kata Nasim Khan di Menteng, Jakarta, Minggu (27/2/2022).
Meski hanya bermodalkan 58 kursi di senayan, PKB, tegas Nasim akan berjuang sekuat tenaga mendorong dan mengawal aspirasi rakyat agar setiap kebijakan bisa berpihak pada rakyat, sehingga rakyat rakyat Indonesia bisa sejahtera dan bahagia
"PKB akan selalu berbuat nyata dan bermanfaat bagi kemaslahatan ummat. Kami yakin ummat saat ini makin cerdas memilah memilah memilih," katanya.
Dengan kekayaan alam yang melimpah dan Sumber daya Manusia yang berkualitas yang dimiliki Indonesia, serta program pemerintah yang pro terhadap rakyat, kata Nasim, ternyata hal itu belum bisa menjamin rakyat Indonesia bisa sejahtera dan bahagia.
Menurut Nasim, kemiskinan, ketimpangan sosial dan ketidakstabilan ekonomi bisa hilang dari bumi Indonesia, apabila sistem yang tidak baik dibenahi dan sistem yang baik dipertahankan. Kemudian, managemen harus dikelola oleh orang-orang yang ahli dan profesional serta pola sinergitas dari semua kalangan, mulai dari birokrasi, eksekutif, legislatif dan masyarakat harus berjalan dengan baik dalam membangun dan mengelola bangsa ini.
“Pemerintah selama ini sudah mempunyai program-program yang sangat luar biasa. Akan tetapi permasalahan selalu kepada apa? Kepada system, managemen dan sinergitasnya itu yang selalu bermasalah, memang tidak mudah membangun bangsa ini. Apalagi mensejahterakan masyarakat, tetapi kalau kita mempunyai tujuan dan niat bersama-sama membangun bangsa dan mensejahterakan rakyat. Saya yakin kita bisa kalau kita bersatu. Ini seperti karakter dari visi misi PKB dan Gus Muhaimin,” tegas Wakil rakyat asal Dapil Jatim III (Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi) ini.
Untuk mengatasi persoalan dan mewujudkan kebahagiaan serta mensejahterakan rakyat. Kata Nasim, masyarakat di sejumlah daerah menginginkan calon penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan tokoh yang memiliki komitmen kuat dan peduli terhadap rakyat, bangsa negara. Adapun tokoh tersebut, kata Nasim adalah Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin.
“Kenapa masyarakat menginginkan Gus muhaimin maju dalam pilpres di 2024 ini, karena beliau berpengalaman, peduli dengan rakyat dan mempunyai komitmen bersama untuk merubah bangsa ini lebih baik. Yang sudah baik kita lanjutkan dan yang kurang baik kita benahi, itu yang kita harapkan kedepan,” ungkap Nasim.
Saat disinggung usulan Gus Muhaimin soal penundaan Pemilu 2024 setelah mendengar aspirasi pelaku ekonomi. Nasim menyampaikan usulan tersebut sah-sah saja. Terlebih, keinginan itu dilakukan untuk mengantisipasi hilangnya momentum perbaikan ekonomi yang diharapkan terjadi setelah dua tahun pandemi Covid-19.
Sebagai partai religius-nasionalis, PKB kata Nasim, tentu akan selalu mendengarkan serta memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Kita harus melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Nah, bila memang harus dibicarakan bersama, duduk bersama demi kebaikan bangsa kita, kenapa kita tidak?. Konstitusi itu kita bicarakan bersama yang benar-benar, tapi tidak keluar dari cita-cita nilai konstitusi bangsa kita, itu yang utama,” tegas Nasim.
Bagi Nasim, Demokrasi pemilu merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Namun, bukan berarti demokrasi harus mengorbankan pembangunan ekonomi dan kepentingan rakyat. Terlebih, tak satu pun yang tahu kapan Pandemi ini berkahir.
“Kenapa harus dipaksakan kalau ternyata masyarakat dalam situasi pandemi seperti sekarang yang masih belum total bangkit (dari keterpurukan karena hantaman Covid-19) yang selama dua tahun terjadi permasalahan dengan ekonomi, kesehatan, dan sektor lainnya diberikan kesempatan untuk bersama-sama memperbaikinya,” kata Nasim.
“Semua saya kira bisa duduk bersama, semua (harus) membuka hati dan pikiran kita untuk memajukan bangsa ini. Karena apa? Kita berpikir bukan pada diri kita, tetapi untuk regenerasi bangsa kita kedepan,” sambung Nasim.
“Seluruh kader PKB berkomitmen untuk berjuang bersama, agar rakyat sejahtera seperti apa yang disampaikan Ketum kami, Gus Muhaimin dan cita-cita semua para pendiri bangsa dan rakyat Indonesia. Bagi saya, haram hukumnya rakyat tidak sejahtera dan bahagia,” kata Nasim Khan di Menteng, Jakarta, Minggu (27/2/2022).
Meski hanya bermodalkan 58 kursi di senayan, PKB, tegas Nasim akan berjuang sekuat tenaga mendorong dan mengawal aspirasi rakyat agar setiap kebijakan bisa berpihak pada rakyat, sehingga rakyat rakyat Indonesia bisa sejahtera dan bahagia
"PKB akan selalu berbuat nyata dan bermanfaat bagi kemaslahatan ummat. Kami yakin ummat saat ini makin cerdas memilah memilah memilih," katanya.
Dengan kekayaan alam yang melimpah dan Sumber daya Manusia yang berkualitas yang dimiliki Indonesia, serta program pemerintah yang pro terhadap rakyat, kata Nasim, ternyata hal itu belum bisa menjamin rakyat Indonesia bisa sejahtera dan bahagia.
Menurut Nasim, kemiskinan, ketimpangan sosial dan ketidakstabilan ekonomi bisa hilang dari bumi Indonesia, apabila sistem yang tidak baik dibenahi dan sistem yang baik dipertahankan. Kemudian, managemen harus dikelola oleh orang-orang yang ahli dan profesional serta pola sinergitas dari semua kalangan, mulai dari birokrasi, eksekutif, legislatif dan masyarakat harus berjalan dengan baik dalam membangun dan mengelola bangsa ini.
“Pemerintah selama ini sudah mempunyai program-program yang sangat luar biasa. Akan tetapi permasalahan selalu kepada apa? Kepada system, managemen dan sinergitasnya itu yang selalu bermasalah, memang tidak mudah membangun bangsa ini. Apalagi mensejahterakan masyarakat, tetapi kalau kita mempunyai tujuan dan niat bersama-sama membangun bangsa dan mensejahterakan rakyat. Saya yakin kita bisa kalau kita bersatu. Ini seperti karakter dari visi misi PKB dan Gus Muhaimin,” tegas Wakil rakyat asal Dapil Jatim III (Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi) ini.
Untuk mengatasi persoalan dan mewujudkan kebahagiaan serta mensejahterakan rakyat. Kata Nasim, masyarakat di sejumlah daerah menginginkan calon penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan tokoh yang memiliki komitmen kuat dan peduli terhadap rakyat, bangsa negara. Adapun tokoh tersebut, kata Nasim adalah Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin.
“Kenapa masyarakat menginginkan Gus muhaimin maju dalam pilpres di 2024 ini, karena beliau berpengalaman, peduli dengan rakyat dan mempunyai komitmen bersama untuk merubah bangsa ini lebih baik. Yang sudah baik kita lanjutkan dan yang kurang baik kita benahi, itu yang kita harapkan kedepan,” ungkap Nasim.
Saat disinggung usulan Gus Muhaimin soal penundaan Pemilu 2024 setelah mendengar aspirasi pelaku ekonomi. Nasim menyampaikan usulan tersebut sah-sah saja. Terlebih, keinginan itu dilakukan untuk mengantisipasi hilangnya momentum perbaikan ekonomi yang diharapkan terjadi setelah dua tahun pandemi Covid-19.
Sebagai partai religius-nasionalis, PKB kata Nasim, tentu akan selalu mendengarkan serta memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Kita harus melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Nah, bila memang harus dibicarakan bersama, duduk bersama demi kebaikan bangsa kita, kenapa kita tidak?. Konstitusi itu kita bicarakan bersama yang benar-benar, tapi tidak keluar dari cita-cita nilai konstitusi bangsa kita, itu yang utama,” tegas Nasim.
Bagi Nasim, Demokrasi pemilu merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Namun, bukan berarti demokrasi harus mengorbankan pembangunan ekonomi dan kepentingan rakyat. Terlebih, tak satu pun yang tahu kapan Pandemi ini berkahir.
“Kenapa harus dipaksakan kalau ternyata masyarakat dalam situasi pandemi seperti sekarang yang masih belum total bangkit (dari keterpurukan karena hantaman Covid-19) yang selama dua tahun terjadi permasalahan dengan ekonomi, kesehatan, dan sektor lainnya diberikan kesempatan untuk bersama-sama memperbaikinya,” kata Nasim.
“Semua saya kira bisa duduk bersama, semua (harus) membuka hati dan pikiran kita untuk memajukan bangsa ini. Karena apa? Kita berpikir bukan pada diri kita, tetapi untuk regenerasi bangsa kita kedepan,” sambung Nasim.
(ams)