Antisipasi Ancaman Militer, Pengamat: Langkah RI Siapkan Komcad di Masa Damai Tepat

Sabtu, 26 Februari 2022 - 13:32 WIB
loading...
A A A
Prabowo pada November 2019 lalu saat melaksanakan rapat pertama dengan DPR Komisi I mengutip pernyataan Vegetius, seorang pakar militer Romawi yang mengatakan “Si Vis Pacem, Para Bellum,” yang berarti berharap damai maka harus bersiaga perang.

“Tanpa suatu perdamaian tidak akan ada stabilitas, tanpa stabilitas tidak akan ada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tanpa adanya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tidak akan ada kemakmuran,” ujar Prabowo pada rapat tersebut.

Terkait Rusia dan Ukraina, mantan anggota Komisi I DPR ini mengingatkan beberapa hal yang patut diwaspadai oleh Indonesia. Pertama, dampak perang bagi perekonomian. Menurut Nuning, sejumlah langkah strategis harus disiapkan secara matang untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

“Misalnya harga pangan impor naik diikuti kenaikan barang lokal, biaya logistik, harga BBM - karena lonjakan harga minyak tak dapat dihindari,” jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga perlu mewaspadai kemungkinan negara tertentu mengambil kesempatan ketika dunia internasional sibuk menghadapi Rusia. “Gelar operasi militer di Laut Natuna Utara harus tetap dilaksanakan. Jangan sampai terjadi serangan mendadak yang dapat merugikan pertahanan Indonesia,” sambungnya.

(cip)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)