Buka Festival Pasola, Moeldoko: Budaya Jangan Diusik Atas Nama Apa pun

Sabtu, 26 Februari 2022 - 03:05 WIB
loading...
Buka Festival Pasola, Moeldoko: Budaya Jangan Diusik Atas Nama Apa pun
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membuka festival Pasola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membuka festival Pasola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur ( NTT ). Festival Pasola tahun ini kembali dihelat setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

Ratusan ksatria Sumba datang menunggang kuda perang dengan lembing kayu di tangan. Tahun ini pesta yang bukan sekadar meriah tapi juga membawa semangat perjuangan.

“Budaya jangan diusik atas nama apa pun,” kata Moeldoko saat membakar semangat para ksatria Sumba, Jumat 25 Februari 2022.

Di hadapan para tokoh adat dan ratusan ksatria berkuda, Panglima TNI 2013-2015 ini juga menyampaikan, salam dan apresiasi Presiden Joko Widodo untuk masyarakat adat Sumba Barat Daya.



“Bapak Presiden Joko Widodo menitipkan salam untuk semua masyarakat adat di sini (Sumba Barat Daya). Beliau berpesan tradisi budaya seperti Pasola harus dijaga dan dipertahankan," tegas Moeldoko.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko memberikan hadiah patung kuda dari ukiran kayu kepada Rato Adat (sebutan untuk pemimpin tokoh Adat di Sumba).

"Patung kuda ini menjadi simbol kegagahan ksatria pulau Sumba," ujarnya.

Festival Pasola di Kabupaten Sumba Barat Daya, dipusatkan di Rara Winyo Desa Ate Ndalo, Kecamatan Kodi. Sebelum masa pandemi, atraksi budaya tradisional ini, selalu menjadi agenda para wisatawan dunia.

Festival Pasola adalah tradisi perang masyarakat adat dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing kayu yang tumpul. Pasola merupakan puncak dari rangkaian tradisi Nate atau Nyale, yakni perwujudan pemujaan dan persembahan masyarakat tradisional aliran kepercayaan Marapu (agama asli masyarakat Sumba).

Pasola juga wujud syukur atas hasil panen. Karena itu, setiap tradisi ini digelar masyarakat berbondong-bondong mudik ke kampung adatnya, dengan membawa beragam hasil panen terbaik dan terbaru, untuk dijadikan sarana doa.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)