Proses Hukumnya Problematis, Bagaimana Kelanjutan Pelaporan KSAD Dudung?

Minggu, 13 Februari 2022 - 06:50 WIB
loading...
A A A


Posisi Politik

Fahmi berpendapat, pelaporan terhadap Dudung setidaknya memberikan pelajaran penting bahwa pejabat tidak bisa sembarangan memberikan pernyataan. ”Kita berharap setelah ini Dudung jadi lebih berhati-hati dan fokus pada tupoksi KSAD,” ujar Fahmi.

Perlawanan terhadap radikalisme dan intoleransi yang digaungkan Dudung sejak pertama kali menjabat sebagai orang nomor 1 di TNI AD berpotensi menyeret Dudung pada pusaran politik. Hal itu belum pernah dilakukan oleh KSAD sebelumnya.

"Secara implisit setelah menjabat KSAD, Dudung memang tampak getol cawe-cawe pada urusan radikalisme dan intoleransi, sesuatu yang tak pernah dilakukan secara frontal oleh Andika maupun para kepala staf sebelumnya," jelasnya.

Refly Harun pun melihat Dudung telah mengambil posisi tegas dan jelas dalam polarisasi politik yang cukup kuat saat ini. Ini adalah sesuatu yang seharusnya dihindari TNI, termasuk Dudung sebagai pimpinan TNI AD.

”Yang kontra Dudung itu kelompok pengkritik pemeritahan Presiden Jokowi. Yang pro Dudung adalah pendukung pemerintahan Presiden Jokowi karena memang posisi itu yang diambil Dudung sesungguhnya, yang menurut saya patut disayangkan karena membawa TNI dalam ranah pro dan kontra. Seharusnya stay away atau step away,” kata Refly.



Jenderal Santri

Dudung sendiri menyadari bahwa ada persepsi publik atas dirinya yang dianggap menjauhi kelompok Islam. Dudung rajin bersilaturahmi ke pondok-pondok pesantren untuk menepis persepsi miring tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)