Pengamat Ragu Laporan Terkait KSAD Dudung Bisa Sampai ke Pengadilan

Kamis, 10 Februari 2022 - 21:37 WIB
loading...
Pengamat Ragu Laporan...
Puspomad telah meminta keterangan Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) terkait laporan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Puspomad telah meminta keterangan Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) terkait laporannya terhadap KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Eks Pangkostrad itu dilaporkan lantaran diduga melakukan penodaan agama.

Baca juga: Koalisi Ulama Tak Gentar Hadapi KSAD Dudung, Datangi Puspomad Bawa Bukti

Terkait hal itu, pengamat milter Institute Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, meragukan proses ini bisa sampai ke tahap penyidikan, atau hingga ke meja hijau.



"Apakah pemanggilan-pemanggilan itu akan sampai pada penyidikan atau bahkan peradilan? Saya meragukan," ungkap Fahmi ketika dihubungi, Kamis (10/2/2022).

Dia menduga, masalah ini tak akan berlarut-larut dan hanya dijadikan sebagai bahan evaluasi semata. Dirinya berharap, Jenderal bintang empat itu lebih fokus lagi terhadap tupoksinya sebagai KSAD.

"Ini paling banter sekadar cubitan aja. Kita berharap setelah ini Dudung jadi lebih berhati-hati dan fokus pada tupoksi KSAD," tuturnya.

Lebih jauh dijelaskan, pelaporan yang dialamatkan kepada mantan Pangdam Jaya itu tentunya sudah melalui pendalaman sesuai bidang pelapor yang mengatasnamakan ulama. Oleh karenanya, dia meminta agar Puspomad dapat progresif dalam pengusutan masalah.

"Kalau yang melaporkan itu para ulama, sebagai pihak yang punya legal standing pada masalah 'keulamaan' saya kira sudah melalui kajian yang mendalam. Saya kira Puspomad harus progresif memeriksa perkara ini," katanya.

Kendati demikian, terkait perlawanan terhadap radikalisme dan intoleransi telah menjadi perhatian Jenderal Dudung sejak pertama kali menjabat sebagai orang nomor satu di TNI AD. Hal itu belum pernah dilakukan oleh KSAD sebelumnya.

"Secara implisit setelah menjabat KSAD, Dudung memang tampak getol cawe-cawe pada urusan radikalisme dan intoleransi. sesuatu yang tak pernah dilakukan secara frontal oleh Andika maupun para kepala staf sebelumnya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam kasus ini, KUHAP APA diminta menjawab sebanyak 50 pertanyaan oleh penyidik Puspomad. Permintaan keterangan itu dilakukan langsung di Mapuspomad, Jakarta Pusat, pada Rabu 8 Februari kemarin.

"Ya tadi sekitar dimulai jam 10 pagi sampai sekarang masih berjalan (pukul 18.00), baru 30 pertanyaan, sekitar 50 pertanyaan direncanakan," ujar Kuasa Hukum Pelapor, Damai Hari Lubis.

KUHAP APA dalam kesempatan itu juga membawa sejumlah barang bukti yang nantinya disampaikan kepada penyidik. Di antaranya, mulai dari potongan video pernyataan Jenderal Dudung hingga transkrip wawancara.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo Buka Pintu Temui...
Prabowo Buka Pintu Temui Forum Purnawirawan TNI yang Desak Pemakzulan Gibran
Kisah Mulyono yang Ternyata...
Kisah Mulyono yang Ternyata Pernah Gantikan Gatot Nurmantyo di Jabatan Ini
Karier Militer Mentereng...
Karier Militer Mentereng Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Anak Try Sutrisno yang Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD
Bertemu Penasihat Khusus...
Bertemu Penasihat Khusus Presiden, Heikal: Program MBG Perkuat Pertahanan Nasional
Panglima TNI dan KSAD...
Panglima TNI dan KSAD Dianugerahi Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 TNI AU
Profil Mayjen TNI R...
Profil Mayjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, Stafsus KSAD yang Dimutasi Jelang Lebaran 2025
Kisah Mulyono Tinggalkan...
Kisah Mulyono Tinggalkan UGM karena Lihat Taruna Gagah Pakai Seragam Tentara
Kisah Jenderal Bambang...
Kisah Jenderal Bambang Utoyo, KSAD Bertangan Satu yang Dilantik dengan Iringan Musik Damkar
Alasan Mulyono Tinggalkan...
Alasan Mulyono Tinggalkan UGM, Ternyata Tak Masuk Kuliah 3 Bulan karena Hal Ini
Rekomendasi
Mengulik Alasan Warren...
Mengulik Alasan Warren Buffet Pensiun dari Berkshire Hathaway
KPK Dilarang Tangkap...
KPK Dilarang Tangkap Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Kata Erick Thohir
Legislator Partai Perindo...
Legislator Partai Perindo Dedy Hendra Ajak Masyarakat dan Pemda Bersinergi Percepat Pembangunan Tapanuli Utara
Berita Terkini
Tiga Terdakwa Kasus...
Tiga Terdakwa Kasus Korupsi Timah Rp300 Triliun Divonis 3 hingga 10 Tahun Penjara, Denda Rp500-750 juta
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi Sritex, Kejagung Periksa Saksi dari Bank BUMD
Bupati Indramayu Lucky...
Bupati Indramayu Lucky Hakim Hari Ini Mulai Jalani Sanksi Magang di Kemendagri
Kapolri Ulang Tahun...
Kapolri Ulang Tahun ke-56, Kinerja Jenderal Polsi Listyo Sigit Prabowo Dinilai Baik
Prabowo Buka Pintu Temui...
Prabowo Buka Pintu Temui Forum Purnawirawan TNI yang Desak Pemakzulan Gibran
Jenderal Agus Subiyanto...
Jenderal Agus Subiyanto Geser 9 Mayjen TNI, Ini Daftar Lengkapnya
Infografis
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved