Antisipasi Lonjakan Omicron, Masyarakat Diimbau Waspada 2-3 Minggu ke Depan

Minggu, 06 Februari 2022 - 10:30 WIB
loading...
Antisipasi Lonjakan Omicron, Masyarakat Diimbau Waspada 2-3 Minggu ke Depan
Indonesia bakal mengalami gelombang ketiga kasus Covid-19. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan bagi yang gejala ringan, sebaiknya dirawat di rumah saja. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia disebut-sebut bakal mengalami gelombang ketiga kasus Covid-19 dari varian omicron. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan bagi yang terpapar omicron dengan gejala ringan, sebaiknya dirawat di rumah saja.

Baca juga: Berkurang 74, RSDC Wisma Atlet Rawat 5.934 Pasien Covid-19

Hal ini dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, hal ini perlu diinformasikan agar rumah sakit (rs) bisa digunakan oleh yang benar-benar membutuhkan. Dijelaskan Menkes, OTG atau gejala ringan tersebut seperti batuk, pilek, demam, dengan saturasi >95%.



"Beberapa data yang menunjukkan sebenarnya keterisian RS kita, kalau sesuai aturan Kemenkes, bisa berkurang 60%-70% Tangerang dan Bekasi, jumlah kasus sudah melampaui puncak delta," ucap Budi Gunadi, Minggu (6/2/2022).

"Agar masyarakat tetap tenang namun waspada menghadapi kenaikan kasus yang pasti akan tinggi dalam 2-3 minggu ke depan," tutupnya.

Sebelumnya, Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman memprediksi, puncak kasus omicron bakal lebih tinggi dibandingkan varian delta. Kasus positif di Indonesia diprediksi bisa mencapai angka 300 sampai 500 ribu pada saat puncak gelombang ketiga Covid-19 akibat varian omicron ini. Pemerintah dan masyarakat diminta untuk lebih waspada dan antisipasi.

"Jadi kalau misalnya delta ketemu sampai 50 ribu, ini bisa sampai 2 atau 3 kalinya pada periode puncaknya, itu bukan berarti kasusnya cuma segitu, enggak, kita itu bisa sampai 300 sampai 500 ribu pada saat puncak," kata Dicky melalui pesan singkatnya, Minggu (6/2/2022).

Kalaupun nantinya angka positif Covid-19 tidak mencapai ratusan pada puncak gelombang ketiga, Dicky meyakini, ada keterbatasan testing dan tracing yang dilakukan oleh pemerintah. Sebab, tren pada varian omicron ini menginfeksi banyak orang.

"Tren dari gelombang omicron ini pertama, dia akan menginfeksi banyak orang, empat kali bahkan lebih banyak dari delta, ini mau yang resminya maupun tidak resminya. Maksudnya yang ketemu oleh tes pemerintah dengan kemampuannya," ungkap Dicky.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.140)