Pesan Prabowo ke Kader Gerindra: Jangan Jauh-jauh dari Ulama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Semua kader Partai Gerindra diingatkan tentang pesan Prabowo Subianto dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kader Gerindra diminta untuk selalu mendengar masukan dari ulama.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani saat bersilaturahmi dengan Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Aceng Zakaria di Garut, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Muzani berpandangan bahwa Persis adalah organisasi penting bagi perjuangan Indonesia sejak awal kemerdekaan sampai dengan sekarang.
Karena itu, Gerindra merasa perlu untuk menjaga hubungan silaturahmi sebagai cara untuk menyerap aspirasi dan pandangan dari tokoh-tokohnya. "Menjaga hubungan baik dan bersilaturahmi dengan para ulama, ustaz, dan kiai terlebih dengan ormas-ormas adalah hal yang dianjurkan oleh Pak Prabowo, agar kita tahu isi hati masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang hidup di tengah-tengah persoalan masyarakat," kata Muzani, Jumat (4/2/2022).
Apalagi, kata dia, para ulama, ustaz dan kiai adalah orang-orang yang terus bergulat hidup di tengah persoalan rakyat. Maka dari itu, dari tokoh agama inilah denyut kehidupan bangsa dan negara bisa ditangkap.
"Agar Gerindra tidak salah menangkap dan tepat dalam memperjuangkan aspirasinya maka kita diminta oleh Pak Prabowo untuk tidak jauh-jauh dari mereka. Dengarkan keluh kesah mereka dan solusi apa yang dimungkinkan untuk bisa menyelesaikannya," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Sementara itu, Kiai Aceng memberi nasihat kepada jajaran pengurus Gerindra yang hadir untuk terus menjaga silaturahmi. Karena kegiatan itu, kata dia, memberi banyak manfaat dan faedah.
Sebab, siapa pun manusia di dunia, apapun profesinya, dan bagaimanapun status sosialnya adalah orang yang memiliki manfaat bila kita mau memanfaatkannya. "Karena itu, kita jangan bosan mendekati dengan cara bersilaturahmi. Jangan pandang bulu, apakah dia miskin atau kaya. Sehat atau sakit, di desa atau di kota," kata Kiai Aceng.
Di sisi lain, dia berharap agar Persis terus dilibatkan dalam proses pembangunan negara sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimilikinya. Ketua Umum Persis ini mengingatkan empat pilar sebuah negara dan masyarakat bisa tegak sesuai dengan pesan Nabi Muhammad.
Menurutnya, pertama adalah adilnya para penyelenggara negara dan para umaro. Kedua, ilmunya para alim ulama yang dilibatkan dalam proses keputusan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, dermawannya para orang kaya yang terus memberi sedekah kepada orang di sekitarnya. "Dan yang keempat, kejujuran dari para pengusaha dalam menjalankan aktivitas perekonomiannya. Inilah yang ditegakkan bagi Indonesia ke depan bila keberkahan akan didapat," pungkasnya.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani saat bersilaturahmi dengan Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Aceng Zakaria di Garut, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Muzani berpandangan bahwa Persis adalah organisasi penting bagi perjuangan Indonesia sejak awal kemerdekaan sampai dengan sekarang.
Karena itu, Gerindra merasa perlu untuk menjaga hubungan silaturahmi sebagai cara untuk menyerap aspirasi dan pandangan dari tokoh-tokohnya. "Menjaga hubungan baik dan bersilaturahmi dengan para ulama, ustaz, dan kiai terlebih dengan ormas-ormas adalah hal yang dianjurkan oleh Pak Prabowo, agar kita tahu isi hati masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang hidup di tengah-tengah persoalan masyarakat," kata Muzani, Jumat (4/2/2022).
Apalagi, kata dia, para ulama, ustaz dan kiai adalah orang-orang yang terus bergulat hidup di tengah persoalan rakyat. Maka dari itu, dari tokoh agama inilah denyut kehidupan bangsa dan negara bisa ditangkap.
"Agar Gerindra tidak salah menangkap dan tepat dalam memperjuangkan aspirasinya maka kita diminta oleh Pak Prabowo untuk tidak jauh-jauh dari mereka. Dengarkan keluh kesah mereka dan solusi apa yang dimungkinkan untuk bisa menyelesaikannya," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Sementara itu, Kiai Aceng memberi nasihat kepada jajaran pengurus Gerindra yang hadir untuk terus menjaga silaturahmi. Karena kegiatan itu, kata dia, memberi banyak manfaat dan faedah.
Sebab, siapa pun manusia di dunia, apapun profesinya, dan bagaimanapun status sosialnya adalah orang yang memiliki manfaat bila kita mau memanfaatkannya. "Karena itu, kita jangan bosan mendekati dengan cara bersilaturahmi. Jangan pandang bulu, apakah dia miskin atau kaya. Sehat atau sakit, di desa atau di kota," kata Kiai Aceng.
Di sisi lain, dia berharap agar Persis terus dilibatkan dalam proses pembangunan negara sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimilikinya. Ketua Umum Persis ini mengingatkan empat pilar sebuah negara dan masyarakat bisa tegak sesuai dengan pesan Nabi Muhammad.
Menurutnya, pertama adalah adilnya para penyelenggara negara dan para umaro. Kedua, ilmunya para alim ulama yang dilibatkan dalam proses keputusan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, dermawannya para orang kaya yang terus memberi sedekah kepada orang di sekitarnya. "Dan yang keempat, kejujuran dari para pengusaha dalam menjalankan aktivitas perekonomiannya. Inilah yang ditegakkan bagi Indonesia ke depan bila keberkahan akan didapat," pungkasnya.
(rca)