Sidak Pasar Mangkang, Ganjar Kecewa Pedagang Belum Ditata dan Tak Ada Petugas

Jum'at, 12 Juni 2020 - 16:22 WIB
loading...
Sidak Pasar Mangkang,...
Di pasar Mangkang ada 400 pedagang yang berjualan setiap harinya. Sementara saat dibuka pertama hari ini, yang berjualan baru masuk sekitar 50 persen.
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dibuat kecewa saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) sambil gowes di Pasar Mangkang, Semarang, Jumat (12/6/2020). Bagaimana tidak, kondisi pasar yang terletak di Jalan Pantura Semarang-Kendal itu masih terlihat kumuh dan tidak ada penataan.

Tak hanya itu, Ganjar juga menjumpai tidak satu pun penjaga yang terlihat di pasar yang hari ini kembali buka, setelah tutup selama tiga hari setelah ditemukan pedagang yang terpapar virus corona atau COVID-19. Selain itu, pedagang dan pembeli masih berjubel tanpa sekat.

Kondisi tersebut jelas sangat kontras dengan Pasar Karangayu yang dikunjungi Ganjar sebelumnya. Di Pasar Mangkang tak ada penataan jarak antara kios pedagang. Garis-garis pembatas pun tak ditemukan. Sementara di sepanjang lorong jalan dan tempat-tempat lain, masih banyak ditemukan sampah berserakan dengan pembeli yang berjubel lalu lalang.

Ganjar pun langsung mencari pengelola pasar yang bertugas. Ia sempat mengunjungi kantor kepala pasar yang berada di lantai dua. Alih-alih bertemu dengan pengurus pasar, kantor itu kosong mlompong. Ganjar pun semakin jengkel dibuatnya. "Mana ini pengelola pasarnya, kok tidak ada sama sekali. Jam berapa masuk kerjanya," tukas Ganjar kepada salah satu pedagang.

Tak berselang lama, seorang petugas mendekati Ganjar. Kepada Ganjar, ia menerangkan bahwa bertugas sebagai juru pungut retribusi. Ganjar pun menanyakan kenapa pasar tidak dilakukan penataan. "Kepala pasarnya mana? Tolong saya dikasih nomor telponnya, mau saya telpon sekarang. Nggak bisa ini kaya gini. Sampean (Anda) lihat tidak, kondisinya kotor seperti ini, pasar tidak ditata dan berjubel," tandasnya.

Petugas yang diketahui bernama Muhtadi itu pun memberikan nomor kepala Pasar. Namun saat ditelpon Ganjar, kepala pasar itu tidak mengangkat meskipun terdengar aktif.

Ganjar pun langsung turun dan kembali berkeliling mengecek pasar. Ia masih menemukan banyak pembeli dan penjual yang tidak memakai masker, berdesakan tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang ketat. "Bapak ibu, kenapa pasar kemarin ditutup, karena ada yang positif. Ini tidak boleh disepelekan, tolong pakai masker, jaga jarak. Kalau ngeyel, tak tutup lagi lho pasarnya," tegas Ganjar.

Ganjar kecewa karena penutupan pasar tidak diikuti dengan penataan. Kalau hanya ditutup saja, menurutnya itu tidak bisa. "Kalau tidak diikuti penataan ya tidak bisa, pagi ini saja saya ke sini kondisinya masih belum tertata, masih uyel-uyelan begini. Ini kan bisa berpotensi terjadi penularan lagi. Apalagi pengelola pasarnya nggak ada sama sekali. Biar saya cari pengelolanya nanti, agar ada evaluasi," tegasnya.

Sementara itu, juru pungut retribusi, Mahmudi membenarkan bahwa sebelumnya pasar ditutup tiga hari. Hal itu dikarenakan ditemukan enam orang positif COVID-19. "Selama penutupan, kami hanya melakukan penyemprotan disinfektan. Penataan tidak kami lakukan," ucapnya.
(alf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0667 seconds (0.1#10.140)