Sebanyak 8 Peneliti DPR Bergabung ke BRIN, Ini Nama-namanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar melepas 8 peneliti DPR RI bergabung ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyusul peleburan beberapa lembaga riset ke BRIN yang kini menjadi induk lembaga riset di Indonesia.
"Tentu pelepasan ini bukan artinya kami ingin cepat-cepat melepas bapak/ibu, namun kami ingin memberikan penghargaan atas semangat, dedikasi, sumbangsih serta juga pengabdian yang diberikan kepada Sekretariat Jenderal DPR," kata Indra di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Selasa (1/2/2022).
Indra menambahkan, pengabdian para peneliti kepada Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI selama ini telah memberikan warna, prestasi dan kinerja yang baik bagi organisasi. Sehingga membawa Setjen DPR RI yang lebih maju, dan memasuki fase yang lebih moderen.
"Tentu suatu kehilangan dan kesedihan bagi kami, namun tentu saja kita semua harus mematuhi ketentuan dari pemerintah. Ini adalah sebuah pilihan hidup, sebuah strategi hidup, di mana kita bisa bekerja di mana pun sesuai dengan apa yang kita harapkan ke depan," ucapnya.
Oleh karena itu, Indra berharap pengabdian yang telah dilakukan di Setjen DPR RI dapat menjadi bekal dan motivasi untuk dapat bekerja dengan lebih baik di masa mendatang.
"Sehingga saya berharap walaupun di BRIN, bapak/ibu bisa mengabdi konsisten pada bangsa kepada negara, tentu menjadi kebanggaan kami, kalau bapak/ibu di sana bisa sukses, berprestasi dan mereka tahu bapak/ibu berasal dari DPR," harap Indra.
Delapan peneliti yang berpindah ke BRIN di antaranya, 4 peneliti utama yakni Poltak Partogi Nainggolan, Mohammad Mulyadi, Riris Katharina dam Humphry Wangke. Sedangkan 4 peneliti lainnya yakni Madya Hariyadi, Sahat Aditua Fandhitya, Lukman Nul Hakim dan Iwan Hermawan.
"Tentu pelepasan ini bukan artinya kami ingin cepat-cepat melepas bapak/ibu, namun kami ingin memberikan penghargaan atas semangat, dedikasi, sumbangsih serta juga pengabdian yang diberikan kepada Sekretariat Jenderal DPR," kata Indra di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Selasa (1/2/2022).
Indra menambahkan, pengabdian para peneliti kepada Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI selama ini telah memberikan warna, prestasi dan kinerja yang baik bagi organisasi. Sehingga membawa Setjen DPR RI yang lebih maju, dan memasuki fase yang lebih moderen.
"Tentu suatu kehilangan dan kesedihan bagi kami, namun tentu saja kita semua harus mematuhi ketentuan dari pemerintah. Ini adalah sebuah pilihan hidup, sebuah strategi hidup, di mana kita bisa bekerja di mana pun sesuai dengan apa yang kita harapkan ke depan," ucapnya.
Oleh karena itu, Indra berharap pengabdian yang telah dilakukan di Setjen DPR RI dapat menjadi bekal dan motivasi untuk dapat bekerja dengan lebih baik di masa mendatang.
"Sehingga saya berharap walaupun di BRIN, bapak/ibu bisa mengabdi konsisten pada bangsa kepada negara, tentu menjadi kebanggaan kami, kalau bapak/ibu di sana bisa sukses, berprestasi dan mereka tahu bapak/ibu berasal dari DPR," harap Indra.
Delapan peneliti yang berpindah ke BRIN di antaranya, 4 peneliti utama yakni Poltak Partogi Nainggolan, Mohammad Mulyadi, Riris Katharina dam Humphry Wangke. Sedangkan 4 peneliti lainnya yakni Madya Hariyadi, Sahat Aditua Fandhitya, Lukman Nul Hakim dan Iwan Hermawan.
(cip)