Panglima TNI Tegaskan Penyerangan Prajurit di Maybrat Bukan Kontak Tembak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyerangan prajurit TNI di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada Kamis (20/1/2022) adalah murni tindakan kekerasan sepihak. Hal ini dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
Andika mengatakan, pada saat penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut, anggotanya sedang karya bakti membangun dua jembatan atas permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat.
"Sebetulnya, prajurit kami itu dalam rangka memperbaiki jembatan. Jembatan itu ada 2, jembatan yang diperbaiki dan itu juga permintaan dari Bupati Maybrat secara official, itu tanggal 10 Januari kemarin. Tapi secara tidak resmi itu sudah disampaikan sejak bulan Desember. Karena memang jembatan ini sangat vital," jelas Andika.
Atas kejadian tersebut, pun Andika mengutuk keras tindakan yang dilakukan KKB karena telah melanggar hak asasi manusia (HAM). "Tindakan kekerasan yang sangat melanggar hak asasi manusia. Ini tidak boleh terjadi," tegasnya.
Diketahui, Sersan Dua (Serda) Miskel Rumbiak gugur dalam kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1/2022).
Sementara empat rekannya terluka, tiga di antaranya luka tembak serius sehingga harus dilakukan tindakan operasi bedah. Serda Miskel merupakan putra Papua yang menjadi prajurit TNI AD. Dia berasal dari Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Saat ini jenazah disemayamkan di Markas Yon Sipur 20 PPA/Sorong.
Selain Serda Miskel, prajurit lainnya yang terluka yakni Serda Darusman (luka tembak di perut bagian kiri). Kemudian Prada Aziz Rengen (luka tembak berat di punggung belakang). Prada Abraham (luka tembak di bahu kanan, kiri dan pangkal paha kiri) dan Prada (luka kena pecahan peluru di paha sebelah kanan).
Andika mengatakan, pada saat penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut, anggotanya sedang karya bakti membangun dua jembatan atas permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat.
"Sebetulnya, prajurit kami itu dalam rangka memperbaiki jembatan. Jembatan itu ada 2, jembatan yang diperbaiki dan itu juga permintaan dari Bupati Maybrat secara official, itu tanggal 10 Januari kemarin. Tapi secara tidak resmi itu sudah disampaikan sejak bulan Desember. Karena memang jembatan ini sangat vital," jelas Andika.
Atas kejadian tersebut, pun Andika mengutuk keras tindakan yang dilakukan KKB karena telah melanggar hak asasi manusia (HAM). "Tindakan kekerasan yang sangat melanggar hak asasi manusia. Ini tidak boleh terjadi," tegasnya.
Diketahui, Sersan Dua (Serda) Miskel Rumbiak gugur dalam kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1/2022).
Sementara empat rekannya terluka, tiga di antaranya luka tembak serius sehingga harus dilakukan tindakan operasi bedah. Serda Miskel merupakan putra Papua yang menjadi prajurit TNI AD. Dia berasal dari Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Saat ini jenazah disemayamkan di Markas Yon Sipur 20 PPA/Sorong.
Selain Serda Miskel, prajurit lainnya yang terluka yakni Serda Darusman (luka tembak di perut bagian kiri). Kemudian Prada Aziz Rengen (luka tembak berat di punggung belakang). Prada Abraham (luka tembak di bahu kanan, kiri dan pangkal paha kiri) dan Prada (luka kena pecahan peluru di paha sebelah kanan).
(maf)