Paguyuban Pasundan Tuntut Arteria Dahlan Minta Maaf Secara Terbuka
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kritik politikus PDIP Arteria Dahlan terkait penggunaan Bahasa Sunda dalam forum formal terus menuai protes dari masyarakat, salah satunya Paguyuban Pasundan . Organisasi budaya Sunda yang berdiri sejak 1913 itu menuntut anggota Komisi III DPR itu meminta maaf secara terbuka.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi, MSi mengatakan, apa yang dikatakan oleh Arteri Dahlan dalam rapat dengar pendapat di Komisi II DPR RI sunggung menyinggung dan melukai masyarakat Sunda.
"Oleh karenanya, kami (Paguyuban Pasundan) ingin agar Pak Arteria Dahlan segera minta maaf kepada masyarakat Sunda untuk menghindari polemik yang lebih besar," tegas Didi dalam keterangan resminya, Rabu (19/1/2022).
Menurut Didi, sebagai politisi, Arteria seharusnya memiliki jiwa patriot dan menghormati setiap keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia, termasuk di dalamnya suku Sunda.
Didi pun menyesalkan pernyataan sensitif yang terlontar dari seorang anggota DPR RI yang notabene dipilih oleh rakyat dalam forum terbuka dan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Didi bahkan menganggap pernyataan Arteria sebagai rasisme.
Padahal menurut dia, anggota dewan seharusnya paham tentang sejarah perjuangan bangsanya dan sangat mengerti tentang kebhinekaan yang tentunya harus dijaga oleh segenap bangsa.
"Bukankah bendera dan bahasa sudah diatur dalam UUD? Jika bahasa daerah itu dilindungi. Bahkan dicantumkan juga jika negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Jadi, apakah pantas seorang Anggota DPR mengemukakan hal yang bertentangan dengan UUD?" bebernya.
Meski demikian, Didi yakin Arteria mau meminta maaf secara langsung kepada masyarakat Sunda atas kekeliruannya itu. Menurutnya, masyarakat Sunda pun akan memaafkannya karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.
"Paguyuban Pasundan tidak ingin persitiwa ini memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia. Sebagai Urang Sunda kami akan tetap menjaga NKRI secara utuh dengan persatuan, kesatuan dan selalu menghargai toleransi," tandasnya.
Diketahui, Arteria Dahlan membuat gaduh masyarakat dengan pernyataannya yang meminta Jaksa Agung mencopot seorang Kajati hanya gara-gara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi, MSi mengatakan, apa yang dikatakan oleh Arteri Dahlan dalam rapat dengar pendapat di Komisi II DPR RI sunggung menyinggung dan melukai masyarakat Sunda.
"Oleh karenanya, kami (Paguyuban Pasundan) ingin agar Pak Arteria Dahlan segera minta maaf kepada masyarakat Sunda untuk menghindari polemik yang lebih besar," tegas Didi dalam keterangan resminya, Rabu (19/1/2022).
Menurut Didi, sebagai politisi, Arteria seharusnya memiliki jiwa patriot dan menghormati setiap keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia, termasuk di dalamnya suku Sunda.
Didi pun menyesalkan pernyataan sensitif yang terlontar dari seorang anggota DPR RI yang notabene dipilih oleh rakyat dalam forum terbuka dan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Didi bahkan menganggap pernyataan Arteria sebagai rasisme.
Padahal menurut dia, anggota dewan seharusnya paham tentang sejarah perjuangan bangsanya dan sangat mengerti tentang kebhinekaan yang tentunya harus dijaga oleh segenap bangsa.
"Bukankah bendera dan bahasa sudah diatur dalam UUD? Jika bahasa daerah itu dilindungi. Bahkan dicantumkan juga jika negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Jadi, apakah pantas seorang Anggota DPR mengemukakan hal yang bertentangan dengan UUD?" bebernya.
Meski demikian, Didi yakin Arteria mau meminta maaf secara langsung kepada masyarakat Sunda atas kekeliruannya itu. Menurutnya, masyarakat Sunda pun akan memaafkannya karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.
"Paguyuban Pasundan tidak ingin persitiwa ini memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia. Sebagai Urang Sunda kami akan tetap menjaga NKRI secara utuh dengan persatuan, kesatuan dan selalu menghargai toleransi," tandasnya.
Diketahui, Arteria Dahlan membuat gaduh masyarakat dengan pernyataannya yang meminta Jaksa Agung mencopot seorang Kajati hanya gara-gara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
(muh)