Prabowo Disuntik Booster Vaksin Nusantara, Ketua Satgas Covid-19 IDI: No Comment

Jum'at, 14 Januari 2022 - 16:06 WIB
loading...
Prabowo Disuntik Booster...
Menhan Prabowo Subianto disuntik Vaksin Nusantara sebagai booster oleh mantan Menkes Terawan Agus Putranto. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memilih Vaksin Nusantara sebagai booster untuk memperkuat imunitas tubuh dari serangan virus Covid-19. Vaksin Nusantara ini dikembangkan oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Prabowo mendapatkan suntikan booster Vaksin Nusantara pada Kamis (13/1/2022) kemarin. Hal ini diketahui dari cuitan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak di akun Twitternya.

"Hari ini Menhan @prabowo memperoleh booster Vaksin Nusantara dari Prof Dr dr Letjen (Purn) Terawan Putranto," tulis Dahnil, Kamis (13/1/2022) malam. "Beliau berharap, semoga semua ikhtiar kita bisa membuat Indonesia segera keluar dari Pandemi yang hampir 2 tahun kita lalui," cuitnya.



Penggunaan Vaksin Nusantara untuk booster mengundang tanda tanya. Sebab, hingga saat ini Vaksin Nusantara masih dalam tahap pengembangan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga belum mengeluarkan izin penggunaannya.

"No comment…," cuit Ketua Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban melalui akun resmi Twitternya, Jumat (14/1/2022).

Meski belum mendapatkan izin penggunaan dari BPOM, tapi sejumlah pejabat sudah banyak yang disuntik Vaksin Nusantara. Selain Prabowo Subianto, ada juga nama-nama besar lainnya, seperti mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, dan Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay.

Mengutip dari situs resmi Kemenkes, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa vaksin Nusantara dapat diakses oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.

Baca juga: Disuntik Booster Vaksin Nusantara, Prabowo Berharap Indonesia Keluar dari Pandemi

Penelitian tersebut berdasarkan nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat pada April lalu terkait dengan 'Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2'.

"Masyarakat yang menginginkan vaksin Nusantara atas keinginan pribadi nantinya akan diberikan penjelasan terkait manfaat hingga efek sampingnya oleh pihak peneliti. Kemudian, jika pasien tersebut setuju, maka vaksin Nusantara baru dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut," kata Nadia pada 28 Agustus 2021.

Penggunaan Vaksin Nusantara sebagai booster sebenarnya pernah disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto.

"Arahan Bapak Presiden, beberapa opsi vaksin booster yang akan disiapkan dengan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan BUMN dengan Baylor (Medical College), vaksin kerja sama dalam negeri termasuk yang masuk dalam program Merah Putih adalah Unair dan Biotis, Bio Farma dan Baylor College, Kalbe Farma-Genexin, dan Anhui, plus vaksin Nusantara," katanya dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (20/12/2021).

Untuk diketahui, Vaksin Nusantara merupakan hasil gagasan Terawan Agus Putranto. Pengembangan vaksin ini menggunakan metode metode sel dendritik (dendritic cell) autolog atau komponen sel darah putih.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)