Soroti Harga Sembako dan Bumbu Dapur, Megawati: Kok Klasik Amat Ya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam pidato HUT ke-49 PDIP, Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti soal lonjakan harga sembako dan bumbu dapur lainnya jelang akhir 2021 dan juga terkadang anjlok. Megawati melihat itu persoalan yang aneh dan klasik.
Putri Bung Karno ini menyesalkan, sudah 76 tahun Indonesia tetapi masalahnya masih saja sama. Jadi, dia pun mempertanyakan di mana letak kesalahannya, ini pun menjadi otokritik baginya saat dia duduk menjadi anggota DPR. Karena banyak petani-petani yang mengeluh kepada dirinya.
"76 tahun merdeka, masa sih begitu aja, di mana ya salahnya? Ini autokritik, saya juga kritik ketika di DPR, itu makanan saya tiap hari. Saya musti ke mana itu karena petani petani minta Ibu Mega datang, karena kenapa kok harga bawang ini kelihatannya akan jatuh," ungkapnya.
Mega mengatakan, dulu saat dirinya menjadi anggota DPR, ia pergi ke daerah pemilihannya (dapil) di Jawa Tengah, dia mempertanyakan kenapa bisa terjadi. Karena pengalaman itulah, ia bertanya-tanya kenapa sampai hari ini persoalan klasik masih terjadi.
"Karena saya daerahnya Jawa Tengah ya larilah saya ke Jateng, tanyakan kenapa dan kenapa, karena menurut saya itu jalan, pengalaman saya yang seperti makan nasi tiap hari. Tapi kok sampai hari ini masih klasik, sebetulnya ada apa ya?" tukas Presiden RI ke-5 ini.
Putri Bung Karno ini menyesalkan, sudah 76 tahun Indonesia tetapi masalahnya masih saja sama. Jadi, dia pun mempertanyakan di mana letak kesalahannya, ini pun menjadi otokritik baginya saat dia duduk menjadi anggota DPR. Karena banyak petani-petani yang mengeluh kepada dirinya.
"76 tahun merdeka, masa sih begitu aja, di mana ya salahnya? Ini autokritik, saya juga kritik ketika di DPR, itu makanan saya tiap hari. Saya musti ke mana itu karena petani petani minta Ibu Mega datang, karena kenapa kok harga bawang ini kelihatannya akan jatuh," ungkapnya.
Mega mengatakan, dulu saat dirinya menjadi anggota DPR, ia pergi ke daerah pemilihannya (dapil) di Jawa Tengah, dia mempertanyakan kenapa bisa terjadi. Karena pengalaman itulah, ia bertanya-tanya kenapa sampai hari ini persoalan klasik masih terjadi.
"Karena saya daerahnya Jawa Tengah ya larilah saya ke Jateng, tanyakan kenapa dan kenapa, karena menurut saya itu jalan, pengalaman saya yang seperti makan nasi tiap hari. Tapi kok sampai hari ini masih klasik, sebetulnya ada apa ya?" tukas Presiden RI ke-5 ini.
(maf)