Masa Pandemi, RMI Lakukan Doa dan Solidaritas untuk Bangsa

Selasa, 09 Juni 2020 - 21:14 WIB
loading...
Masa Pandemi, RMI Lakukan...
Sejumlah tokoh agama lintas agama menggelar Doa dan Solidaritas untuk Bangsa yang dilaksanakan Rumah Milenial Indonesia dan Prima Institute. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Menuju new normal dan kembali dibukanya kegiatan keagamaan, generasi muda diharapkan proaktif untuk membantu pelaksanaan protokol kesehatan di rumah ibadah. Pernyataan ini disampaikan Direktur Eksekutif Rumah Milenial Indonesia (RMI) Defli Yuandika melalui keterangan tertulis pada hari Selasa (9/6/2020).

Menurut Defli, setiap lembaga keagamaan dan rumah ibadah harus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Pemerintah harus menggencarkan sosialisasi panduan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan di rumah ibadah. Masyarakat juga harus tetap waspada, menggunakan masker dan menjaga jarak selama beribadah agar tempat ibadah tidak menjadi pusat penularan COVID-19 baru di masa new normal.

"Kami mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang mengundang tokoh lintas agama untuk membahas penanganan COVID-19. Kita harus membangun kesadaran dan solidaritas bahwa pandemi ini adalah tantangan kita bersama. Dalam kegiatan Doa dan Solidaritas Untuk Bangsa yang dilaksanakan Rumah Milenial Indonesia dan Prima Institute pada 1 Juni lalu, kita sepakat bahwa tokoh agama dan generasi muda lintas agama harus menjadi contoh bagaimana masyarakat Indonesia yang majemuk dapat tetap optimis dan bergotong royong di masa pandemi," kata Defli.

Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dan membangun solidaritas sesama anak bangsa, Rumah Milenial Indonesia dan Prima Institute pada 1 Juni 2020 mengadakan kegiatan Doa dan Solidaritas Untuk Bangsa secara daring. Dalam pertemuan online yang diikuti ratusan peserta tersebut, hadir tokoh agama dan aktivis muda lintas agama dari berbagai organisasi. (Baca juga: Update Kasus Corona 9 Juni 2020: Penambahan Pasien Positif Capai 1.043 Orang)

Para tokoh agama yang hadir antara lain, Ketua MUI Pusat Bidang KAUB H.Yusnar Yusuf, Sekretaris Umum MPH PGI Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, Sekretaris Komisi Kerawam KWI Romo Paulus Christian Siswantoko Pr, Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja, Ketua MATAKIN Bidang Pemberdayaan dan Pelatihan Rohaniwan Ws. Mulyadi Liang, dan Ketua Pinandita Sanggraha Nusantara DKI Jakarta I Gde Suparta Putra SH.

Mewakili Aktivis Muda Lintas Agama, hadir Mantan Ketua Umum IMM Beni Pramula, Mantan Ketua Umum PMKRI yang juga Pendiri Prima Institute Juventus Prima Yoris Kago, Ketua Umum GEMAKU Js. Kristan, mantan Ketua Umum HIKMAHBUDHI Adi Kurniawan, Ketua Umum Peradah Indonesia I Gde Ariawan, dan Direktur Eksekutif Indonesia Next Leader Hokkop Situngkir.

Di awal kegiatan, Pendiri Rumah Milenial Indonesia yang juga menjadi Host acara, Sahat Martin Philip Sinurat menyampaikan bahwa kegiatan Doa dan Solidaritas Untuk Bangsa dilaksanakan untuk mengingatkan masyarakat terkhusus generasi muda bahwa pandemi COVID-19 adalah masalah semua rakyat Indonesia.

"Siapapun merasakan dampak dari pandemi ini. Pancasila telah mengajarkan kita bagaimana membangun rasa persaudaraan untuk saling berbagi tanpa tersekat-sekat dengan perbedaan. Generasi muda harus dapat mengikuti teladan para tokoh agama, bagaimana kita harus selalu optimis dan bergotong royong agar dapat melalui pandemi ini bersama-sama," jelas Sahat.

Setelah para tokoh agama menyampaikan pesan kebangsaan dan doa untuk bangsa, para aktivis muda lintas agama menyampaikan pesan solidaritas sebagai bentuk komitmen generasi muda untuk proaktif bergotong royong di masa pandemi.

Pendiri Prima Institute, Juventus Prima Yoris Kago menyatakan bahwa doa yang dilantunkan para tokoh lintas agama menguatkan kondisi spritualitas sesama anak bangsa di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Pancasila mengamanatkan banyak hal termasuk sila kemanusiaan yang adil dan beradab yang relevan dengan kondisi hari ini. Saya mengajak anak muda untuk bisa berbuat hal-hal yang dapat menolong masyarakat dalam situasi pandemi ini. Kita harus punya rasa empati kepada masyarakat dan bergotong royong sesuai nilai Pancasila untuk dapat melewati tantangan COVID-19 karena Pancasila menjadi perekat bagi bangsa Indonesia," ujar Juventus yang juga merupakan mantan Ketua Umum PMKRI.

Ketua Umum PP GEMAKU, Js. Kristan menyampaikan bahwa dalam memaknai kelahiran Pancasila di tengah tantangan pandemi COVID-19, generasi muda harus selalu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari.

"Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan yang kuat harus terus dirawat. Karena itu cinta kasih sebagai sesama anak bangsa harus kita wujudkan di tengah pandemi COVID-19 dengan cara gotong royong," katanya.

Direktur Eksekutif IDNextLeader, Hokkop Situngkir mengatakan pada COVID-19 adalah persoalan bangsa yang harus dilawan bersama karena itu generasi muda harus menjadi garda terdepan untuk bersatu mendukung Pemerintah agar dapat melewati tantangan COVID-19.

"Keberagaman bangsa Indonesia menjadi kekuatan untuk dapat bersatu menghadapi segala persoalan bangsa. Generasi muda harus menjadi influencer yang positif agar dapat bersama melakukan tindakan nyata mendukung pemerintah di tengah situasi pandemi ini. Dengan menaati aturan serta protokol kesehatan maka saya yakin bangsa Indonesia dapat melewati tantangan pandemi COVID-19," tuturnya.

Ketua Umum DPN Peradah Indonesia, I Gde Ariawan menyampaikan bahwa peringatan lahirnya Pancasila menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia. Generasi muda harus terus merawat dan mengimplementasikan nilai Pancasila khususnya di tengah tantangan COVID-19.

"Generasi muda harus ikut berkontribusi serta mendukung pemerintah dalam penanganan Virus COVID-19. Pemuda harus mengikuti himbauan serta aturan yang ditetapkan pemerintah. Dengan disiplin mengikuti protokol kesehatan kita telah ikut serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19," tandasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pemerintah Kembali Diingatkan...
Pemerintah Kembali Diingatkan untuk Konsisten Tangani Covid-19
Update Covid-19: Positif...
Update Covid-19: Positif 4.258.560 Orang, 4.109.364 Sembuh dan 143.918 Meninggal
Pemerintah Diminta Pertimbangkan...
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Lagi Rencana Tanpa Karantina Buat WNA
Banggar DPR Patuh pada...
Banggar DPR Patuh pada Putusan MK
Pemerintah Siapkan Sejumlah...
Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah Transisi Pandemi Menuju Endemi
PPKM Level 1 dan 2,...
PPKM Level 1 dan 2, Satgas Covid-19 Ingatkan Pandemi Belum Selesai
Sempat Dirawat Intensif,...
Sempat Dirawat Intensif, 2 Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia
Covid-19 Kian Mengganas...
Covid-19 Kian Mengganas di China, Rumah Sakit dan Rumah Duka Penuh
Provinsi Zhejiang di...
Provinsi Zhejiang di China Timur Alami 1 Juta Infeksi Covid-19 per Hari
Rekomendasi
7 Doa Penglaris Dagangan...
7 Doa Penglaris Dagangan yang Paling Ampuh Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW
Evolusi Khabib Nurmagomedov...
Evolusi Khabib Nurmagomedov 1988-2025: Dari Pegunungan ke Puncak UFC!
Pangeran William dan...
Pangeran William dan Harry Tak Masuk dalam Surat Wasiat, Warisan Rp30 Miliar Jatuh ke Tangan Lain
Berita Terkini
Mutasi Polri Terbaru,...
Mutasi Polri Terbaru, 12 Pati Bintang 2 Dimutasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Wujud Komitmen Antifraud,...
Wujud Komitmen Antifraud, Pegadaian Laporkan Dugaan Kredit Fiktif oleh Oknum Karyawan
Prabowo Teken Perpres...
Prabowo Teken Perpres Atur TNI-Polri Lindungi Jaksa, Komisi III DPR: Jangan Permanen!
9 Kombes Pecah Bintang...
9 Kombes Pecah Bintang Jadi Brigjen Pol pada Mei 2025, Ini Daftar namanya
Jaksa Beberkan Modus...
Jaksa Beberkan Modus Mantan Dirjen Aptika Cs Buat Pemufakatan Jahat Kasus Korupsi PDNS Kominfo
Komisi l DPR Minta OJK...
Komisi l DPR Minta OJK hingga Komdigi Lindungi Masyarakat dari Kejahatan Digital
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved