Gus Yahya Jabat Ketum PBNU, KPK: Saatnya NU Pimpin Jihad Melawan Korupsi

Sabtu, 25 Desember 2021 - 07:21 WIB
loading...
Gus Yahya Jabat Ketum PBNU, KPK: Saatnya NU Pimpin Jihad Melawan Korupsi
KPK berharap Ketua Umum PBNU terpilih KH Yahya Cholil Stafuq memimpin NU jihad melawan korupsi. FOTO/MPI/WIDYA MICHELLA
A A A
JAKARTA - KH Yahya Cholil Stafuq resmi terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) periode 2021-2026. Gus Yahya terpilih sebagai Ketum PBNU setelah berhasil mengalahkan pesaingnya sang petahana KH Said Aqil Siroj berdasarkan penghitungan suara pada Muktamar ke-34 NU.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), Nurul Ghufron mengucapkan selamat kepada Gus Yahya yang resmi terpilih menjadi Ketum dan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU. Ghufron berharap, ke depannya Gus Yahya bisa membawa NU memimpin perang atau jihad melawan korupsi di Indonesia.

"Saatnya NU kembali tampil menjadi pemimpin perjuangan dan jihad melawan korupsi," kata Nurul Ghufron melalui pesan singkatnya, Sabtu (25/12/2021).

Baca juga: Breaking News: KH Yahya Cholil Staquf Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026

Peran PBNU sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dinilai sangat penting dalam menjaga dan merawat Indonesia. Khususnya, kata Ghufron, dalam segi pemberantasan korupsi. PBNU dinilai bisa berbuat banyak untuk melakukan gerakan-gerakan pemberantasan korupsi.

"Kini, Indonesia yang dihargamatikan oleh NU, sedang berjuang melawan korupsi, karena keadilan dan kesejahteraan Indonesia yang dicita-citakan pendiri bangsa terhambat dan bisa gagal karena korupsi, korupsi telah merasuk ke semua sendi dan sektor bangsa," kata Ghufron.

"Tidak boleh ada yg tertinggal dan diam dalam perjuangan pemberantasan korupsi," katanya.

Baca juga: Potret Lawas Ketum PBNU Gus Yahya saat Kuliah di UGM, Senyumnya Khas

Menurut Ghufron, seluruh elemen bangsa diwajibkan untuk mengambil bagian dalam gerakan anti korupsi. Salah satunya PBNU. Ia memohon agar PBNU bisa ikut berkontribusi dalam gerakan sosial dan gerakan moral pemberantasan korupsi.

"Kebesaran NU dari sisi nilai maupun jumlah jamaahnya, diharapkan mampu memotori gerakan sosial anti korupsi," kata Ghufron.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)