KH Dimyati Rais dan Miftachul Achyar Calon Kuat Rais Aam PBNU
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beredar dua nama bakal calon kandidat Rais Aam PBNU yaitu KH Dimyati Rais dan KH Miftachul Achyar. Dua nama tersebut beredar berdasarkan perolehan suara Ahwa yang cukup besar yakni KH Dimyati Rais sebanyak 503 dan KH Miftachul Achyar sebanyak 395.
Sementara, KH Mustofa Bisri yang mempunyai suara kedua terbanyak yakni 494 memilih mengundurkan diri. Karena sejak tahun sebelumnya dia juga tidak ingin menjadi Rais Aam. "Dua kemungkinan, KH Miftah atau KH Dimyati Rais," ucap salah satu seorang anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang enggan disebutkan namanya.
Sementara beberapa lainnya, lanjut dia, merupakan kiai sepuh. Untuk metode pemilihan Rais Aam menurut Ketua Panitia Muktamar ke 34 NU, Prof M Nuh mengatakan usai terpilihnya sembilan Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) maka mereka langsung rapat untuk menetapkan Rais Aam.
"Di antara 9 itu boleh, dari orang luar di antara 9 itu juga boleh ditetapkan sebagai Rais Aam," ujar dia saat ditemui usai sidang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) PBNU Masa Khidmat 2016- 2021, Pandangan Umum atas LPJ PBNU, di UIN Raden Intan Lampung, Kamis (23/12/2021).
Hingga saat ini menurut Sekretaris SC Panitia Muktamar ke-34 NU, Asrorun Ni'am, sedang berlangsung sidang Ahwa untuk membahas, menyepakati dan menetapkan Rais Aam Syuriah PBNU peirode 2021-2026. Lalu setelah Rais Aam terpilih, dia akan menentukan siapa Ketum PBNU periode selanjutnya. "Kita baca Al-fatihah mudah-mudahan proses sidang Ahwa diberikan kelancaran maunah, hidayah dan diberikan pilihan yang terbaik alfatihah," ucapnya saat menutup laporan sidang pleno Kamis,(23/12/2021) di GSG Unila.
Sementara, KH Mustofa Bisri yang mempunyai suara kedua terbanyak yakni 494 memilih mengundurkan diri. Karena sejak tahun sebelumnya dia juga tidak ingin menjadi Rais Aam. "Dua kemungkinan, KH Miftah atau KH Dimyati Rais," ucap salah satu seorang anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga
Sementara beberapa lainnya, lanjut dia, merupakan kiai sepuh. Untuk metode pemilihan Rais Aam menurut Ketua Panitia Muktamar ke 34 NU, Prof M Nuh mengatakan usai terpilihnya sembilan Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) maka mereka langsung rapat untuk menetapkan Rais Aam.
"Di antara 9 itu boleh, dari orang luar di antara 9 itu juga boleh ditetapkan sebagai Rais Aam," ujar dia saat ditemui usai sidang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) PBNU Masa Khidmat 2016- 2021, Pandangan Umum atas LPJ PBNU, di UIN Raden Intan Lampung, Kamis (23/12/2021).
Hingga saat ini menurut Sekretaris SC Panitia Muktamar ke-34 NU, Asrorun Ni'am, sedang berlangsung sidang Ahwa untuk membahas, menyepakati dan menetapkan Rais Aam Syuriah PBNU peirode 2021-2026. Lalu setelah Rais Aam terpilih, dia akan menentukan siapa Ketum PBNU periode selanjutnya. "Kita baca Al-fatihah mudah-mudahan proses sidang Ahwa diberikan kelancaran maunah, hidayah dan diberikan pilihan yang terbaik alfatihah," ucapnya saat menutup laporan sidang pleno Kamis,(23/12/2021) di GSG Unila.
(cip)