Jelang Muktamar, Mayoritas PCNU di Jabar Deklarasi Dukung Gus Yahya

Senin, 20 Desember 2021 - 18:04 WIB
loading...
Jelang Muktamar, Mayoritas...
Ketua PCNU Cianjur Choirul Anam MZD optimistis mengatakan, mayoritas PCNU di Jabar dukung Gus Yahya jadi ketua umum PBNU. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mendekati pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, para pengurus cabang di Provinsi Jawa Barat kian mengerucutkan dukungan untuk kursi ketua umum PBNU. Sebanyak 16 PCNU telah bulat akan memilih KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua PBNU untuk periode lima tahun mendatang.

Kesepakatan mayoritas PCNU ini dihasilkan pada pertemuan yang digelar di Kota Bekasi, Minggu, 19 Desember 2021. PCNU yang telah final memberikan dukungan adalah Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kuningan, Kota dan Kabupaten Tasik, Pangandaran, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Di Jawa Barat, total ada 27 PCNU. Dengan deklarasi ini maka mayoritas PCNU sudah menjatuhkan pilihannya kepada Gus Yahya.



Ketua PCNU Cianjur Choirul Anam MZD optimistis, dukungan kepada Gus Yahya terus akan bertambah karena beberapa pengurus cabang lain telah menyatakan siap untuk menyusul dalam barisan 16 PCNU. Dirinya yakin dalam satu atau dua hari ke depan, peta dukungan PCNU se Jawa Barat juga kian terang hingga lebih dari 20 jumlahnya. "Para pengurus cabang ini adalah orang-orang yang paham organisasi dan tantangannya ke depan. Tentu mereka melihat regenerasi saat ini adalah hal yang harus dilakukan," ujar Choirul Anam, Senin (20/12/2021).



Menurut Choirul, tantangan NU saat ini semakin kompleks, apalagi adanya pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai. Sektor yang perlu mendapat perhatian antara lain pendidikan, kesehatan dan ekonomi umat. "Melihat besarnya tantangan bangsa ini, NU harus lebih bisa berkiprah. Dan kami berharap Gus Yahya bisa menjadikan ini sebagai program prioritas yang nantinya bisa bermanfaat bagi internal NU dan umat secara lebih luas," tandasnya.

Pihaknya juga berharap, Muktamar NU yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (22/12/2021) nanti bisa menghasilkan banyak rumusan yang strategis dalam pengembangan organisasi. "Jika terkait pemilihan ketua umum PBNU ada persaingan itu adalah bagian dinamika organisasi yang wajar. NU sudah berpengalaman tentu meski ada dinamika sebenarnya semua bermuara pada kemaslahatan organisasi," katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1418 seconds (0.1#10.140)