Hentikan Hoaks dan Fitnah kepada Tenaga Medis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta penyebaran hoaks dan fitnah kepada para tenaga medis dihentikan. Hal itu dikatakan Sukamta menyikapi fitnah yang dialami sejumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan di media sosial.
Sejumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan difitnah telah mengambil untung besar dalam penanganan Covid-19. Karena itu, mereka melaporkan akun media sosial yang telah menyebarkan hoaks dan fitnah tersebut ke pihak Kepolisian.
"Tindakan penyebaran hoaks melanggar UU ITE. Pemerintah perlu segera merespons laporan para tenaga kesehatan ini untuk menindak pemilik akun penyebarnya. Pemerintah mesti bertindak cepat sesuai UU ITE sebagaimana cepatnya pemerintah bertindak selama ini jika yang menjadi korban hoaks pihak pemerintah," kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Selasa (9/6/2020).
Dia mengatakan, semua pihak seharusnya justru bersimpati kepada para tenaga kesehatan, para dokter dan perawat yang sudah bekerja keras di garda terdepan melawan pandemi ini. Sebab, mereka rela bertugas dan mendedikasikan diri sesuai sumpah profesi dan kode etik, mempertaruhkan nyawa dalam menjalankan tugas ini. ( ).
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, sudah selayaknya para tenaga medis itu mendapatkan dukungan dari semua pihak, bukan justru tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar. Dia mengatakan, tidak kali ini saja hoaks terjadi.
Pada masa pandemi, kasus hoaks meningkat. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan tingkat literasi digital masyarakat yang belum menggembirakan.
Tentu hal tersebut masih menjadi PR penting bagi pemerintah ke depan untuk memberikan edukasi literasi digital termasuk memberi pemahaman soal hukum siber (UU ITE) kepada masyarakat luas. "Jadi tolong kepada masyarakat agar bersikap bijak dalam masa pandemi ini. Jangan membuat keruh suasana yang sudah sulit ini," ujar legislator asal Daerah Pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta ini. ( ).
Dia menambahkan, pemerintah juga harus bisa menciptakan suasana kondusif di masyarakat, maupun khususnya di kalangan tenaga kesehatan agar didukung secara penuh sehingga mereka bisa tetap bertugas secara maksimal. "Sebab, jika mereka ini berhenti bekerja sehari saja, betapa sulitnya masyarakat dan pemerintah nantinya," pungkasnya.
Sejumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan difitnah telah mengambil untung besar dalam penanganan Covid-19. Karena itu, mereka melaporkan akun media sosial yang telah menyebarkan hoaks dan fitnah tersebut ke pihak Kepolisian.
"Tindakan penyebaran hoaks melanggar UU ITE. Pemerintah perlu segera merespons laporan para tenaga kesehatan ini untuk menindak pemilik akun penyebarnya. Pemerintah mesti bertindak cepat sesuai UU ITE sebagaimana cepatnya pemerintah bertindak selama ini jika yang menjadi korban hoaks pihak pemerintah," kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Selasa (9/6/2020).
Dia mengatakan, semua pihak seharusnya justru bersimpati kepada para tenaga kesehatan, para dokter dan perawat yang sudah bekerja keras di garda terdepan melawan pandemi ini. Sebab, mereka rela bertugas dan mendedikasikan diri sesuai sumpah profesi dan kode etik, mempertaruhkan nyawa dalam menjalankan tugas ini. ( ).
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, sudah selayaknya para tenaga medis itu mendapatkan dukungan dari semua pihak, bukan justru tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar. Dia mengatakan, tidak kali ini saja hoaks terjadi.
Pada masa pandemi, kasus hoaks meningkat. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan tingkat literasi digital masyarakat yang belum menggembirakan.
Tentu hal tersebut masih menjadi PR penting bagi pemerintah ke depan untuk memberikan edukasi literasi digital termasuk memberi pemahaman soal hukum siber (UU ITE) kepada masyarakat luas. "Jadi tolong kepada masyarakat agar bersikap bijak dalam masa pandemi ini. Jangan membuat keruh suasana yang sudah sulit ini," ujar legislator asal Daerah Pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta ini. ( ).
Dia menambahkan, pemerintah juga harus bisa menciptakan suasana kondusif di masyarakat, maupun khususnya di kalangan tenaga kesehatan agar didukung secara penuh sehingga mereka bisa tetap bertugas secara maksimal. "Sebab, jika mereka ini berhenti bekerja sehari saja, betapa sulitnya masyarakat dan pemerintah nantinya," pungkasnya.
(zik)