Alkes Dalam Negeri Menumpuk di Gudang, PKS Minta Pemerintah Batasi Impor

Minggu, 12 Desember 2021 - 16:40 WIB
loading...
Alkes Dalam Negeri Menumpuk di Gudang, PKS Minta Pemerintah Batasi Impor
Karyawan PT Taishan Alkes Indonesia menggelar unjuk rasa agar Kemenkes menyetop pembelian alat-alat kesehatan dari luar negeri atau impor. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - DPR meminta pemerintah membatasi impor alat kesehatan (alkes) dan memaksimalkan buatan alkes dalam negeri untuk penanggulangan Covid-19. Hal itu sebagai respons banyaknya karyawan perusahaan yang melakukan demonstrasi.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengatakan, dalam menanggulangi Covid-19 pemerintah dapat mensinergikan berbagai kepentingan. Pemerintah diharapkan dapat mendorong industri terkait menggerakkan roda perekonomian nasional. "Agar anggaran negara bisa lebih efisien dan berdampak luas," kata Mulyanto, Minggu (12/12/2021).

Dia mengaku mendapat informasi ada 30 juta unit alat swab antigen yang menumpuk di gudang. Alat tersebut tidak terserap pasar karena pemerintah tak membatasi kuota impor alkes. "Berapa puluh triliun devisa kita terkuras untuk membeli produk impor swab antigen, sementara produk domestik hasil karya anak bangsa dianggurkan tidak terjual. Ini kan sebuah paradoks yang kasat mata," jelasnya.



Pemerintah harus dapat menjelaskan kepada publik kenapa hal yang janggal dan kontradiktif seperti ini dapat terjadi. Dia mengkhawatirkan kondisi tersebut akan menimpa produk Vaksin Merah Putih, karya inovasi anak bangsa, yang segera diluncurkan. "Pemerintah jangan sampai kalah dan disandera mereka. Indonesia adalah negara berdaulat, masak kita didikte oleh produk impor," jelasnya.



Seharusnya, pemerintah memihak kepada produk dalam negeri dan menjaga agar pasar domestik tetap kondusif. Dengan demikian daya saing industri nasional dapat tumbuh serta menghasilkan efek ganda yang meluas dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. "Sementara, impor kita lakukan hanya pada saat darurat, di mana produk barang dan jasa tersebut langka di dalam negeri. Sama sekali bukan karena kita hobi atau kecanduan produk impor," lanjut Mulyanto.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3957 seconds (0.1#10.140)