Ganjar Dinilai Tak Sekadar Reformasi, tapi Lakukan Revolusi di Daerah

Jum'at, 10 Desember 2021 - 15:09 WIB
loading...
Ganjar Dinilai Tak Sekadar...
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, dinilai berhasil mampu membawa perubahan terhadap daerah yang dipimpinnya. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, dinilai berhasil membawa perubahan terhadap daerah yang dipimpinnya. Apa yang dilakukan Ganjar tak sekadar reformasi, melainkan sebuah revolusi karena perubahannya menyeluruh di semua bagian.



Menurut Sumarno, hal yang pertama dilakukan Gubernur Jateng itu adalah menghapus kultur setoran bawahan ke atasan. Penghapusan kultur ini, tidak hanya menghilangkan potensi korupsi.

Pun juga, membuat para ASN di lingkungan Pemprov Jateng, lebih nyaman bekerja dan berorientasi melayani masyarakat.

"Revolusi besar yang dilakukan, Pak Ganjar adalah memberi contoh lebih dulu, bagaimana berintegritas tinggi. Dengan tidak minta setoran seperti itu. Pengaruhnya besar ke bawah. Dengan diberi contoh terlebih dahulu, yang bawah bisa ikuti," kata mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) itu, Jumat (10/12/2021).

Meski terlihat kecil, tindakan itu menurut Sumarno berdampak besar. Karena, bila terus menerus terjadi, kultur setoran ke pimpinan akan berdampak sistemik.

Bukan saja berpengaruh pada internal pemerintahan, hal itu juga memengaruhi pelayanan kepada masyarakat. "Kalau pimpinan minta setoran lalu bawahan memberi setoran. Dia (bawahan) tak hanya cari untuk setoran, tapi juga akan mengambil untuk diri sendiri. Ini lah yang jadi lebih parah," urainya.

Contoh ini menurut Sumarno, merupakan eja wantah dari slogan "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi". Tagline ini mempunyai dua arti, yakni tidak mengambil yang bukan haknya dan menjalankan program yang telah dijanjikan.

Bukan saja menghapus adat setoran pimpinan. Komitmen Ganjar memberantas korupsi, ditunjukan melalui lelang jabatan nir intervensi.

Sumarno mengaku, dirinya menjadi produk dari kebijakan tersebut. Saat melamar untuk posisi Sekretaris Daerah Jawa Tengah, kompetensi dan profesionalitas menjadi faktor penting, bukan lagi soal kedekatan.

Ia menyebut, perekrutan pejabat di Jateng dilakukan secara gamblang. Melibatkan Komisi Aparatur Negara (KASN) dan panitia seleksi independen. Tidak ada lagi istilah lobi.

"Dengan talent scouting bicara terkait kompetensi. Bukan lagi urut umur, urut kacang atau kedekatan. Tapi bicara kompetensi dan profesionalitas. Pengalaman saya, kita tinggal mengikuti semua proses, hasilnya ditentukan oleh tim independen dan melibatkan KASN," imbuh pria 51 tahun, yang menjadi ASN sejak 1992 itu.

Ke depan, Pemprov Jateng akan terus memantapkan sistem perekrutan yang bebas dari intervensi. Hal ini telah dibuktikan, dengan beberapa pejabat dari kabupaten atau kota di Jateng yang kini mengisi posisi di Pemprov Jateng.

"Kalau sistem pengisian jabatan (lelang) akan tetap berjalan. Ini membuka kesempatan luas kepada yang memenuhi persyaratan dan memeroleh pejabat berkompeten serta profesional," pungkas Sumarno.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1619 seconds (0.1#10.140)