Kepala BPIP Tekankan Pentingnya Pancasila sebagai Falsafah Negara

Rabu, 08 Desember 2021 - 18:50 WIB
loading...
Kepala BPIP Tekankan...
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menekankan pentingnya Pancasila sebagai falsafah negara. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP ) Yudian Wahyudi menekankan pentingnya Pancasila sebagai falsafah negara. Pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Hal ini disampaikan Yudian Wahyudi dalam rangkaian acara Diklatpimnas II yang digelar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama, 6-12 Desember 2021, di Serang, Banten, Rabu (8/12/2021). Peserta diklatpimnas adalah calon pemimpin masa depan yang berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Yudian Wahyudi menegaskan Pancasila harus terus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih oleh para peserta Diklatpimnas II yang diproyeksi bakal menjadi pemimpin masa depan yang mumpuni.

Baca juga: Pesan Kepala BPIP untuk Siswa di SPN Bukit Kaba

Dalam catatan sejarah, kata Yudian, banyak negara pasca perang dunia kedua terpecah belah, namun kondisi ini tidak dialami Indonesia. Yudian menjelaskan, semangat kesatuan dan persatuan tidak lahir begitu saja, tetapi muncul karena perjuangan dari para pahlawan serta kerelaan 54 wilayah kesultanan Nusantara untuk bersatu.

"Belum pernah terjadi penguasa-penguasa lokal, begitu dengan ikhlasnya menyerahkan kekuasaan mereka dengan segala konsekuensi konstitusionalnya. Kecuali di Indonesia," kata Yudian dalam Diklatpimnas II dengan tema 'Rebranding Kepemimpinan Mahasiswa PTKI: Penguatan Literasi Keagamaan, Moderasi, dan Teknologi di Era Supremasi Digital'.

Yudian pun menganalogikan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia ini seperti fathul makkah, yaitu revolusi tidak berdarah pertama yang terjadi dalam sejarah umat manusia. Untuk itu, Yudian menyatakan bangsa kita perlu berterimakasih kepada Bung Karno, Bung Hatta, dan para tokoh bangsa pendahulu yang meneladani jejak Nabi Muhammad SAW untuk melakukan revolusi tidak berdarah demi mewujudkan cita-cita politik bangsa Indonesia.

Baca juga: Kepala BNPT Sebut Pancasila Vaksin Paling Ampuh Basmi Virus Radikalisme

Alasan diatas menjadi pertimbangan kuat bagi bangsa Indonesia agar tidak meragukan pancasila sebagai dasar negara Indonesia, apalagi berusaha menggantinya dengan ideologi lain. Selain itu, kata Yudian, adanya pengakuan internasional terhadap pancasila sebagai alat pemersatu bangsa juga menguatkan.

"Beda halnya dengan Taliban, kalau Taliban ini memenangkan revolusi, akan tetapi mereka tidak mendapatkan pengakuan," tegas Yudian membandingkan.

Terakhir, dikatakan Yudian, pancasila sebagai konsensus nasional bangsa Indonesia sejak meraih kemerdekaan. Sehingga tidak ada alasan untuk mengganti ideologi pancasila ini dengan ideologi lain."Kita semua sudah sepakat, konsensus bahwa kita ini negara pancasila," tegasnya.

Diklatpimnas berlangsung sepekan, 6-12 Desember 2021. Selain Kepala BPIP Yudian Wahyudi, narasumber diklatpimnas adalah Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kemenag Gandeng Masjid,...
Kemenag Gandeng Masjid, KUA, dan Wakaf Hutan Lestarikan Lingkungan
130 Orang Lolos Seleksi...
130 Orang Lolos Seleksi Calon Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2025
Kemenag: Secara Hisab...
Kemenag: Secara Hisab 1 Syawal 1446 H Jatuh Pada 31 Maret 2025
Link Livestreaming Sidang...
Link Livestreaming Sidang Isbat Idulfitri 2025
Sidang Isbat Idulfitri...
Sidang Isbat Idulfitri 2025 Digelar Sore Ini: Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali
Koordinator Aksi Fitnah...
Koordinator Aksi Fitnah Menteri Agama Minta Maaf, Akui Aksinya Tidak Benar
Tingkatkan Skill Lulusan...
Tingkatkan Skill Lulusan PTKI, Kemenag Rancang Program Magang dan Carier Development Center
Kemenag Lepas Ratusan...
Kemenag Lepas Ratusan Peserta Program Mudik Gratis 1446 Hijriah
Diktis Kemenag Apresiasi...
Diktis Kemenag Apresiasi UIN Jakarta Masuk QS WUR
Rekomendasi
Perang Dunia III Akan...
Perang Dunia III Akan Terjadi? 27 Negara Sudah Sudah Memperingatkan 450 Juta Warganya untuk Bersiap
Korea Utara Bikin Kapal...
Korea Utara Bikin Kapal Perang Terbesar dan Tercanggih, Berikut Penampakannya
Shakur Stevenson Batal...
Shakur Stevenson Batal Pertahankan Gelar Lawan Zepeda Jika ...
Berita Terkini
MA Bentuk Satgassus...
MA Bentuk Satgassus Imbas 4 Hakim Jadi Tersangka Suap Perkara CPO
11 menit yang lalu
Profil dan Kekayaan...
Profil dan Kekayaan Hakim Djuyamto, Pernah Tolak Praperadilan Hasto, Kini Jadi Tahanan Kejagung
34 menit yang lalu
MA Berhentikan Sementara...
MA Berhentikan Sementara Empat Hakim dan Panitera Tersangka Suap Putusan Perkara Migor
56 menit yang lalu
Puan Ungkap Kongres...
Puan Ungkap Kongres PDIP Berpotensi Mundur
1 jam yang lalu
4 Perwira Pecah Bintang...
4 Perwira Pecah Bintang usai Dimutasi Kapolri pada April 2025, Ini Nama-namanya
1 jam yang lalu
Tom Lembong Sesalkan...
Tom Lembong Sesalkan Hakim yang Tangani Perkaranya Terjerat Kasus Suap
1 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved