Halal Bihalal Virtual, PPP Optimistis Kembali Jadi Partai Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) menggelar halal bihalal virtual yang diikuti pengurus hingga tingkat cabang pada Sabtu (6/6/2020) malam. Sejumlah DPW maupun DPC mengikuti halal bihalal ini dengan menonton bareng di kantor masing-masing.
Ketua Harian Majelis Syariah DPP PPP KH Syukron Ma'mun yang didaulat memberikan ceramah pada acara ini membakar semangat kader untuk menjadikan kembali PPP sebagai partai besar. Caranya dengan meluruskan niat yaitu menghidupkan partai, bukan mencari hidup dari partai. (Baca juga: Muktamar PPP Tetap Digelar Setelah Pilkada 2020)
“Kita harus niat menghidupkan partai untuk membela agama. Ini bukan berarti untuk mengubah negara menjadi negara Islam. Kita sudah komitmen dengan negara Pancasila dan UUD 1945,” kata Syukron. (Baca juga: Tjahjo Kumolo: Sistem Kerja ASN di New Normal Menyesuaikan Status PSBB)
Menurutnya, berpolitik merupakan sarana untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam, bukan menjadikan agama sebagai alat politik. “PPP sebagai bagian dari elemen bangsa, ikut bertanggung jawab menyumbangkan pikiran terbaiknya pada bangsa. Semua kader PPP perlu menyumbangkan pikiran terbaiknya untuk NKRI,” jelasnya.
Untuk membesarkan partai, Syukron memerintahkan para kader dan pengurus untuk aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, sosial masyarakat dan memberikan solusi di tengah masyarakat. Dia yakin jika hal itu dijalankan, PPP akan menjadi partai besar seperti sebelumnya. Kader PPP juga harus bisa menawarkan gagasan yang bisa diterima masyarakat.
Sementara itu, Sekjen DPP PPP Arsul Sani mengatakan, partainya akan sering menggelar acara virtual untuk meningkatkan komunikasi dan menyerap aspirasi pengurus. “Kita akan sering mengadakan pertemuan virtual semacam ini untuk lebih memperkuat komunikasi di masa mendatang,” jelas Arsul.
Ketua Harian Majelis Syariah DPP PPP KH Syukron Ma'mun yang didaulat memberikan ceramah pada acara ini membakar semangat kader untuk menjadikan kembali PPP sebagai partai besar. Caranya dengan meluruskan niat yaitu menghidupkan partai, bukan mencari hidup dari partai. (Baca juga: Muktamar PPP Tetap Digelar Setelah Pilkada 2020)
“Kita harus niat menghidupkan partai untuk membela agama. Ini bukan berarti untuk mengubah negara menjadi negara Islam. Kita sudah komitmen dengan negara Pancasila dan UUD 1945,” kata Syukron. (Baca juga: Tjahjo Kumolo: Sistem Kerja ASN di New Normal Menyesuaikan Status PSBB)
Menurutnya, berpolitik merupakan sarana untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam, bukan menjadikan agama sebagai alat politik. “PPP sebagai bagian dari elemen bangsa, ikut bertanggung jawab menyumbangkan pikiran terbaiknya pada bangsa. Semua kader PPP perlu menyumbangkan pikiran terbaiknya untuk NKRI,” jelasnya.
Untuk membesarkan partai, Syukron memerintahkan para kader dan pengurus untuk aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, sosial masyarakat dan memberikan solusi di tengah masyarakat. Dia yakin jika hal itu dijalankan, PPP akan menjadi partai besar seperti sebelumnya. Kader PPP juga harus bisa menawarkan gagasan yang bisa diterima masyarakat.
Sementara itu, Sekjen DPP PPP Arsul Sani mengatakan, partainya akan sering menggelar acara virtual untuk meningkatkan komunikasi dan menyerap aspirasi pengurus. “Kita akan sering mengadakan pertemuan virtual semacam ini untuk lebih memperkuat komunikasi di masa mendatang,” jelas Arsul.
(shf)