Siaga Bencana, Politikus PDIP Ganjar Pranowo Hidupkan Kearifan Lokal

Selasa, 09 November 2021 - 07:28 WIB
loading...
Siaga Bencana, Politikus PDIP Ganjar Pranowo Hidupkan Kearifan Lokal
Politikus PDIP, Ganjar Pranowo mulai menghidupkan kearifan lokal, yakni ilmu titen dan kentongan dalam menghadapi bencana alam. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo mulai menghidupkan kembali kearifan lokal, yakni ilmu titen dan kentongan dalam menghadapi bencana alam. Dengan kearifan lokal tersebut diharapkan mampu meminimalisir risiko jatuhnya korban jiwa maupun luka akibat bencana.



"Inisiasi gubernur berupa ilmu titen dan kentongan itu masih relevan diterapkan di kalangan masyarakat. Sebab, menjadi peringatan di kalangan masyarakat, untuk waspada terhadap peristiwa bencana alam. Karena itu salah satu early warning system (suatu sistem peringatan/deteksi dini)," kata Safrudin, dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (5/11/2021).

Selain menghidupkan kearifan lokal itu kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, juga mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi informasi dari BMKG. Setiap saat, BMKG merilis data terkait dengan peringatan dini, seperti rilis data titik daerah yang berpeluang turun hujan.

Selanjutnya, informasi BMKG biasanya disampaikan kepada BPBD kabupaten/kota dengan jejaringnya, yang selanjutnya diteruskan ke kecamatan hingga desa. Termasuk kepada babinsa dan babinkamtibmas.

Dia menambahkan, bencana seperti banjir dan tanah longsor memang terjadi setiap tahun ketika musim hujan tiba. Pemprov sudah menyiapkan langkah-langkah, terutama mengingatkan kembali kabupaten/kota terkait dengan ancaman hidrometeorologi.

Pihaknya juga telah menyampaikan informasi yang menjelaskan daerah yang rawan dengan membuat peta rawan bencana Jawa Tengah, dan itu sudah disampaikan ke kabupaten/kota. Baik terkait daerah rawan banjir hingga longsor.

BPBD juga meningkatkan koordinasi dan konsolidasi segala kekuatan yang ada, seperti TNI, Polri, relawan dan memutakhirkan data kependudukan. Karena ada pertumbuhan penduduk pada daerah terdampak.

Safrudin menambahkan, tak kalah pentingnya, kabupaten/ kota diminta menyebarkan nomor kontak BPBD setempat, yang akan bermanfaat apabila terjadi kondisi darurat.

"Melalui Surat Gubernur, semua kabupaten/kota juga sudah melakukan apel siaga, rakor, hingga apel kesiapsiagaan," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1288 seconds (0.1#10.140)