Jenderal Andika Perkasa, Pemilik 13 Brevet Penangkap Tangan Kanan Osama bin Laden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Andika Perkasa merupakan panglima ke-21 sepanjang sejarah TNI. Begitu dilantik pada 17 November lalu, jenderal yang dilantik menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto itu langsung tancap gas bersafari ke matra laut dan udara, serta kepolisian. Tujuannya jelas, memastikan soliditas TNI serta menjaga sinergi dengan kepolisian.
Lahir di Bandung pada 21 Desember 1964, alumnus Akademi Militer angkatan 1987 itu merupakan salah satu putra terbaik Indonesia yang muncul dari Korps Baret Merah. Sepanjang kariernya, Andika pernah bertugas di unsur paling elite Detasemen 81/Kopassus, atau yang lebih dikenal dengan Satuan-81/Penanggulangan Teror.
Selain statusnya sebagai menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono, banyak yang lupa bahwa Andika adalah sosok penting pada upaya pelumpuhan sel kelompok Al Qaeda.
Salah satu kontribusi Andika yaitu dalam operasi penangkapan Omar al-Faruq, tangan kanan Osama bin Laden pada 2002. Pengalaman sebagai Komandan Tim 3 Satuan-81/Penanggulangan Teror menempatkan Andika ditunjuk sebagai pemimpin tim Buru Sergap yang dibentuk untuk operasi tersebut.
Omar Faruq adalah sosok kepercayaan Osama bin Laden. Dia sudah dilatih sejak 1990 di Afghanistan menyatakan akan memerangi AS.
Pada awal 2002, Omar al-Faruq diinformasikan telah berada di Indonesia. Dia merencanakan serangan ke kedutaan AS di Jakarta. TNI segera merespons dan berhasil mengetahui keberadaan Omar Faruq.
Di sinilah tim sergap di bawh pimpinan Andika memegang peran penting. Omar Faruq diringkus di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002 tanpa kesulitan lalu diserahkan kepada AS dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram di Irak.
Dari sisi akademis, Andika Perkasa menyempurnakan pendidikan akmilnya dengan pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di dalam negeri. Andika juga memiliki tiga gelar akademis Strata 2 yaitu, MA, MSc, MPhil, serta satu gelar akademis Strata3, yaitu PhD dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
13 Brevet
Perjalanan karier Andika cukup panjang. Dia pernah menjabat sebagai Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI dengan pangkat kolonel, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan.
Lahir di Bandung pada 21 Desember 1964, alumnus Akademi Militer angkatan 1987 itu merupakan salah satu putra terbaik Indonesia yang muncul dari Korps Baret Merah. Sepanjang kariernya, Andika pernah bertugas di unsur paling elite Detasemen 81/Kopassus, atau yang lebih dikenal dengan Satuan-81/Penanggulangan Teror.
Selain statusnya sebagai menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono, banyak yang lupa bahwa Andika adalah sosok penting pada upaya pelumpuhan sel kelompok Al Qaeda.
Salah satu kontribusi Andika yaitu dalam operasi penangkapan Omar al-Faruq, tangan kanan Osama bin Laden pada 2002. Pengalaman sebagai Komandan Tim 3 Satuan-81/Penanggulangan Teror menempatkan Andika ditunjuk sebagai pemimpin tim Buru Sergap yang dibentuk untuk operasi tersebut.
Omar Faruq adalah sosok kepercayaan Osama bin Laden. Dia sudah dilatih sejak 1990 di Afghanistan menyatakan akan memerangi AS.
Pada awal 2002, Omar al-Faruq diinformasikan telah berada di Indonesia. Dia merencanakan serangan ke kedutaan AS di Jakarta. TNI segera merespons dan berhasil mengetahui keberadaan Omar Faruq.
Di sinilah tim sergap di bawh pimpinan Andika memegang peran penting. Omar Faruq diringkus di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002 tanpa kesulitan lalu diserahkan kepada AS dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram di Irak.
Dari sisi akademis, Andika Perkasa menyempurnakan pendidikan akmilnya dengan pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di dalam negeri. Andika juga memiliki tiga gelar akademis Strata 2 yaitu, MA, MSc, MPhil, serta satu gelar akademis Strata3, yaitu PhD dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
13 Brevet
Perjalanan karier Andika cukup panjang. Dia pernah menjabat sebagai Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI dengan pangkat kolonel, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan.