Wapres: Islam Agama Kedamaian, Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan dan Toleransi

Kamis, 25 November 2021 - 10:56 WIB
loading...
Wapres: Islam Agama...
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan Islam merupakan agama kedamaian yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi dalam hubungan antarkelompok dan antarbangsa. Foto/Setwapres
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan Islam merupakan agama kedamaian yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi dalam hubungan antarkelompok dan antarbangsa. Dia mengapresiasi penerbitan dua buah buku karya Prof. Dr. Masykuri Abdillah, yakni Islam Agama Kedamaian, serta Islam dan Etika Kehidupan Berbangsa.

“Saya memberikan apresiasi kepada Prof. Masykuri, yang telah berusaha menguraikan bahwa Islam adalah agama kedamaian, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi dalam hubungan antarkelompok dan antarbangsa,” kata Ma’ruf dalam sambutannya pada penerbitan dua buah buku karya Prof. Dr. Masykuri Abdillah secara virtual, Kamis (25/11/2021).

Dia menjelaskan Masykuri melakukan kajian dan klarifikasi terhadap makna ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits serta sejarah umat Islam, yang dipahami atau dinilai oleh sejumlah pihak sebagai ajaran dan praktik keagamaan yang menunjukkan kekerasan dan intoleran. Dia mengatakan Masykuri menguraikan pentingnya pemahaman Islam secara moderat (wasathiyah) yang selama ini sebenarnya telah dilakukan oleh mayoritas ulama di Indonesia.



“Sehingga umat Islam di Indonesia mampu membangun dan merawat kemajemukan dan kerukunan nasional, termasuk kerukunan umat beragama. Kondisi yang sangat baik ini bahkan telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia,” tutur Ma’ruf.

Di samping itu, Ma’ruf menambahkan bahwa Masykuri juga menguraikan tentang pentingnya penguatan etika (akhlak) dalam kehidupan berbangsa dengan menampilkan pemikiran ulama dan tokoh agama di Indonesia. Dia menuturkan dengan keberadaan etika ini, masing-masing warga dituntut untuk mengekspresikan hak-haknya secara santun dan beradab, sementara masyarakat politik dan pengambil kebijakan publik bertanggung jawab untuk mewujudkan kemaslahatan warga dan negara.

“Insya Allah kedua buku tersebut bermanfaat bagi umat dan bangsa Indonesia, terutama dalam rangka merawat kedamaian dan kerukunan nasional di negeri ini,” imbuhnya.

Dia berharap para ilmuwan dan peneliti di Indonesia untuk terus melakukan kajian-kajian dan penelitian-penelitian yang merespon persoalan-persoalan masyarakat dan bangsa serta solusinya dari berbagai perspektif keilmuan sesuai dengan bidang masing-masing.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)