Danone Indonesia Gandeng LP Ma'arif NU Gelar Edukasi Gizi untuk Remaja

Rabu, 24 November 2021 - 11:46 WIB
loading...
Danone Indonesia Gandeng LP Maarif NU Gelar Edukasi Gizi untuk Remaja
Danone Indonesia menggandeng LP Maarif NU gelar edukasi gizi untuk remaja. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Kecukupan gizi pada remaja sangat penting untuk memastikan remaja menjadi generasi penerus bangsa. Namun saat ini remaja Indonesia dihadapkan dengan permasalahan gizi yang kompleks yakni triple burden of malnutrition seperti kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2013 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada remaja cukup tinggi, mencapai 22,7%, sementara data Balitbangkes 2015 menyebutkan rata-rata tingkat kecukupan energi dan protein remaja (72,3% dan 82,5%) paling rendah di antara kelompok usia lainnya. Bahkan, 52,5% remaja mengalami defisiensi energi berat (<70%) kebutuhan energi harian.

Bambang Purwanto, Koordinator Substansi Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan menjelaskan, saat ini tantangan kesehatan di Indonesia adalah triple burden, termasuk malnutrisi. Untuk itu, Kemenkes membuat kebijakan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN 2020-2024) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar.

Baca juga: Jaga Kesehatan dengan Makanan Bergizi Seimbang, Ini Panduan Lengkapnya

Kemenkes membuat target dan strategi 2021 menjadi 5 prioritas. Salah satunya peningkatan kesehatan ibu, anak reproduksi, dan percepatan perbaikan gizi masyarakat. "Di sisi lain, promosi kesehatan yaitu proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, memengaruhi, dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal juga menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan ini," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya dikutip, Rabu (24/11/2021).

Menyadari pentingnya intervensi terhadap kesehatan remaja, khususnya pemahaman akan kebutuhan gizi dalam bentuk edukasi, Danone Indonesia bekerja sama dengan FEMA IPB menghadirkan panduan GESID (Generasi Sehat Indonesia) yang ditujukan bagi remaja sekolah menengah tingkat SMP hingga SMA yang dihadirkan sejak akhir 2020. Panduan GESID dengan fokus untuk pencegahan stunting dengan membangun generasi sehat melalui gizi dan kesehatan meliputi gizi seimbang, gizi remaja, anemia, 1000 HPK dan stunting, pubertas, dan merawat kesehatan reproduksi, sehingga rantai stunting dapat diputus sejak dini.

Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan, buku panduan GESID berbicara mengenai tiga pilar utama bagi remaja, yaitu Aku Peduli, Aku Sehat, dan Aku Bertanggung Jawab. Ketiga pilar ini tidak hanya mengajarkan tentang komposisi makan yang dapat memenuhi kecukupan gizi para remaja, tetapi juga bagaimana hal itu akan memengaruhi mereka di masa mendatang dan mengajak mereka untuk bertanggung jawab atas diri mereka.

"Untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat, program GESID ini akan diimplementasikan di sekolah-sekolah dan madrasah melalui kerja sama dengan LP Ma’arif NU PBNU. Sebagai lembaga pendidikan yang menaungi sekolah dan madrasah dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK," katanya.

Baca juga: 27 Persen Balita di Jawa Timur Alami Gizi Buruk selama Pandemi Covid-19

Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PBNU, KHZ Arifin Junaidi mengapresiasi kolaborasi dengan Danone Indonesia dalam memberikan edukasi remaja melalui program GESID. Latar belakang dari kerja sama ini karena Ma'arif NU merasa berkepentingan untuk melakukan penguatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dan madrasah pada isu kesehatan dan gizi remaja.

"Kami berharap melalui sosialisasi ini, dapat terjadi perubahan sikap dan perilaku yang positif di sekolah dan madrasah untuk SDM Indonesia yang sehat, berkarakter, berdaya saing tinggi, dan memiliki produktivitas yang membanggakan demi terciptanya generasi emas Indonesia," katanya.

Dalam program ini, Arifin melihat beberapa manfaat. Pertama, secara akademis satuan Pendidikan di Ma'arif NU baik guru maupun pelajar akan meningkat pengetahuannya tentang gizi. Kedua, manfaat secara sosial yaitu bisa menggugah solidaritas masyarakat dan awareness mereka akan pentingnya gizi pada remaja. "Terakhir manfaat secara politis bisa mendorong kebijakan pemerintah untuk lebih peduli pada gizi dan kesehatan remaja," katanya.

Karena jumlah satuan pendidikan yang dimiliki, maka Lembaga Pendidikan Ma'arif NU menetapkan bahwa skema dari program ini bersifat berkesinambungan atau dengan snowballing effect. Kegiatan ini akan akan terus menggelinding menjadi dampak yang banyak dan besar meski dimulai dengan langkah yang kecil. Program kolaborasi ini akan dijalankan di 3 Kabupaten dengan 40 sekolah, 80 guru, dan 400 kader GESID. Harapan ke depannya bisa menjangkau 21.045 satuan pendidikan di Lembaga Pendidikan Ma'arif NU yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Dalam program ini, Danone Indonesia bersama LP Ma'arif NU bersama-sama memberikan edukasi, pendampingan, dan evaluasi program secara berkala untuk mengukur pemahaman dari para siswa dan guru di sekolah. "Kami berharap program ini dapat dilakukan di banyak sekolah menengah lain, sehingga akan lahir duta-duta GESID yang membantu lebih banyak remaja untuk memahami dan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2175 seconds (0.1#10.140)