Dorong Pakai Vaksin dalam Negeri, PAN Ungkap Sejumlah Alasannya

Selasa, 23 November 2021 - 07:20 WIB
loading...
Dorong Pakai Vaksin dalam Negeri, PAN Ungkap Sejumlah Alasannya
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah menggunakan vaksin produksi dalam negeri, diyakini mendatangkan manfaat lebih besar. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah segera menggunakan vaksin produksi dalam negeri. Penggunaan produksi lokal ia yakini mendatangkan manfaat lebih besar di tengah pandemi virus Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir.

Baca Juga: vaksin
Baca juga: Menkes Spahn Sebut Orang Jerman Akan Divaksinasi, Disembuhkan atau Mati

"Tentu dalam pendalaman, kami juga menanyakan soal progres vaksin produksi dalam negeri. Saya dengar, telah ada vaksin produksi dalam negeri yang telah mendapatkan EUA dari BPOM. Nah, ini kan peluang besar untuk memenuhi kebutuhan vaksin secara nasional," ujar Saleh Daulay, Selasa (23/11/2021).

Kalau sudah mendapatkan EUA, berarti vaksin tersebut telah melewati seluruh tahapan riset yang ketat. Termasuk sejumlah uji klinis yang dipersyaratkan. Menurut Saleh Daulay amat disayangkan kalau vaksin produksi dalam negeri tersebut tidak dimanfaatkan.

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini menyebutkan, ada beberapa alasan mengapa penggunaan vaksin produk lokal ini mendesak. Indonesia harus benar-benar berdaulat dalam hal pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19.

"Sejauh ini, Indonesia telah banyak menghabiskan anggaran untuk membeli vaksin dari negara lain. Nah, kalau kita memakai produk lokal, maka anggaran yang cukup besar itu tidak lari ke luar negeri. Selain pajak, anggaran tersebut diyakini juga bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan roda perekonomian kita," jelas Saleh Daulay.

Kemudian kebutuhan vaksin dalam negeri akan sangat besar mengingat adanya rencana pemerintah untuk memberikan booster ketiga pada awal tahun 2022. Menurut penjelasan Kemenkes, kalau semua target sasaran dijangkau, masih dibutuhkan ratusan juta dosis vaksin.

"Kebutuhan vaksin ini akan terus berlanjut. Kemarin dijelaskan efektivitas vaksin hanya 6 bulan. Setelah itu, dibutuhkan suntikan dosis baru lagi. Kalau ini terus berlanjut, tentu akan sangat berat jika kita terus berharap dari negara lain," tutur Saleh Daulay.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)