Survei: Elektabilitas Ganjar Tinggi, Ada Potensi Suara Prabowo ke Anies jika...
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei yang digelar Development Technology Strategy (DTS) menyatakan, tiga tokoh bakal bersaing ketat di Pilpres 2024. Tiga tokoh ini yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Prabowo
Huda mengatakan, Prabowo Subianto berada di posisi teratas dengan 70,3 persen. Meski begitu, elektabilitas Prabowo masih kalah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo menjadi sosok capres terkuat hingga saat ini. Huda mengatakan, Ganjar menempati urutan pertama dari 10 nama kandidat calon presiden 2024.
"Ganjar teratas. Kemudian Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," ujar Huda.
"Nama ketiganya konsisten muncul di posisi teratas jika diskenariokan terdapat 10, 7 dan 3 kandidat capres pada Pilpres 2024," ucap Ainul.
Meski demikian Ainul mengatakan, dinamika dan perubahan distribusi pemilih masih sangat potensial terjadi. Dengan kata lain, belum ada kandidat yang secara konsisten lebih superior dibanding lainnya. Karena angka-angka rating popularitas dan keterpilihan para figur yang berselisih tipis.
Perubahan peringkat pun masih terbuka lebar antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, terutama jika terjadi perubahan skenario kandidasi.
Ainul membeberkan, pada skenario pertama, jika Prabowo tidak maju pada pilpres 2024, maka suara pendukungnya akan berpindah ke Anies Baswedan. "Itu artinya, rivalitas antara Ganjar dan Anies akan semakin ketat," ucap dia.
Skenario kedua, adalah jika Ridwan Kamil masuk dalam kandidasi tiga besar, maka selisih rating Ganjar dan Anies akan kian tipis alias persaingan semakin ketat. Komposisi yang muncul adalah Ganjar (33,33%), Anies (32,70%), dan Ridwan Kamil (13,49%).
"Pendukung Prabowo sebagian besar akan menggeser dukungannya ke Anies," ucap dia.
Sementara pada skenario ketiga, Anies akan mengungguli Ganjar jika Erick Tohir ikut maju sebagai Capres, dan Prabowo tidak maju.
"Demikian juga jika Ganjar pada akhirnya tidak mencalonkan diri, kontestasi ketat akan terjadi di antara Prabowo dan Anies, karena suara Ganjar akan terpecah ke Prabowo dan Erick," tutupnya.
Lihat Juga: Menerka Perintah Prabowo Menghentikan Pembangunan Proyek Tol Baru hingga Infrastruktur Besar
Baca Juga: Prabowo
Huda mengatakan, Prabowo Subianto berada di posisi teratas dengan 70,3 persen. Meski begitu, elektabilitas Prabowo masih kalah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo menjadi sosok capres terkuat hingga saat ini. Huda mengatakan, Ganjar menempati urutan pertama dari 10 nama kandidat calon presiden 2024.
"Ganjar teratas. Kemudian Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," ujar Huda.
"Nama ketiganya konsisten muncul di posisi teratas jika diskenariokan terdapat 10, 7 dan 3 kandidat capres pada Pilpres 2024," ucap Ainul.
Meski demikian Ainul mengatakan, dinamika dan perubahan distribusi pemilih masih sangat potensial terjadi. Dengan kata lain, belum ada kandidat yang secara konsisten lebih superior dibanding lainnya. Karena angka-angka rating popularitas dan keterpilihan para figur yang berselisih tipis.
Perubahan peringkat pun masih terbuka lebar antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, terutama jika terjadi perubahan skenario kandidasi.
Ainul membeberkan, pada skenario pertama, jika Prabowo tidak maju pada pilpres 2024, maka suara pendukungnya akan berpindah ke Anies Baswedan. "Itu artinya, rivalitas antara Ganjar dan Anies akan semakin ketat," ucap dia.
Skenario kedua, adalah jika Ridwan Kamil masuk dalam kandidasi tiga besar, maka selisih rating Ganjar dan Anies akan kian tipis alias persaingan semakin ketat. Komposisi yang muncul adalah Ganjar (33,33%), Anies (32,70%), dan Ridwan Kamil (13,49%).
"Pendukung Prabowo sebagian besar akan menggeser dukungannya ke Anies," ucap dia.
Sementara pada skenario ketiga, Anies akan mengungguli Ganjar jika Erick Tohir ikut maju sebagai Capres, dan Prabowo tidak maju.
"Demikian juga jika Ganjar pada akhirnya tidak mencalonkan diri, kontestasi ketat akan terjadi di antara Prabowo dan Anies, karena suara Ganjar akan terpecah ke Prabowo dan Erick," tutupnya.
Lihat Juga: Menerka Perintah Prabowo Menghentikan Pembangunan Proyek Tol Baru hingga Infrastruktur Besar
(maf)