Fahri Hamzah Bela Fadli Zon: Bosnya Fadli Bukan Prabowo tapi Rakyat Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah membela sikap berbagai macam kritikan yang disampaikan teman sejawatnya Politikus Partai Gerindra Fadli Zon. Pasalnya banyak netizen yang beranggapan apa yang disampaikan Fadli Zon tidak selaras dengan posisinya di partai koalisi untuk membantu pemerintah menangani berbagai persoalan yang ada.
Seperti yang disampaikan oleh akun Twitter Junz @bejokdi pada 11 November 2021 lalu. "Sampaikan ke teman anda @fadlizon suruh milih, mau ikut barisan bossnya @prabowo atau keluar sekalian dari gerindra kalau memang punya harga diri," cuit akun bejokdi kepada Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah kemudian menjawab cuitan tersebut. Ia menjelaskan sebagai anggota DPR, bos dari Fadli Zon bukanlah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melainkan masyarakat Indonesia.
"Rasanya anda yang agak keliru memahami fungsi legislatif. Jadi bosnya Fadli bukan Prabowo tetapi rakyat Indonesia yang memilihnya. Partai politik hanya mencalonkan tapi tidak bisa memberikan kekuasaan kepada nya tapi yang memberikan kekuasaan adalah rakyat. #JubirRakyat," kata Fahri Hamzah.
Pernyataan Fahri Hamzah ini kemudian di retweet oleh akun Twitter Fadli Zon @fadlizon.
Sebagaimana diketahui, Politikus Partai Gerindra Fadli Zon beberapa waktu terakhir kerap disorot netizen karena berbagai pernyataan dan kritikan yang cukup kontoversial. Awalnya Fadli Zon disorot saat ia mengusulkan pembubaran Densus 88.
Kemudian ia mengkritisi ucapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar soal Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.
Fadli Zon juga mengkritisi sikap Ketua DPR RI Puan Maharani yang tidak memberikan kesempatan bagi anggota DPR untuk melakukan interupsi saat pelaksanaan rapat Paripurna DPR RI terkait persetujuan DPR RI atas Surpres Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 8 November 2021 silam. "Interupsi itu hak anggota, tidak boleh diabaikan," kata Fadli Zon menanggapi peristiwa tersebut.
Kemudian Fadli Zon meminta pemerintah untuk serius menangani KKB Papua. "Hampir tiap hari tangkap teroris, apa yg diteror? Mau teror siapa? Kalau di luar negeri biasanya teroris ngaku apa tujuan n kehendaknya. Ini malah melawan kotak amal n kurma. Uruslah "KKB" di Papua. Uruslah itu ancaman TPNPB-OPM. Jaga NKRI," kata Fadli Zon.
Berikutnya, Fadli Zon juga menanggapi pernyataan Susi Pudjiastuti soal kebiasaan petani saat menanam padi tidak hujan-hujanan. "Belum belajar pencitraan 4.0," kata Fadli Zon. Pernyataan ini berkaitan dengan pemberitaan Puan Maharani yang menanam padi sembari hujan-hujanan di area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, pada 11 November 2021 silam.
Terakhir Fadli Zon mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikan dan menjajal sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat. "Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sdh 3 minggu banjir belum surut," kata Fadli Zon.
Seperti yang disampaikan oleh akun Twitter Junz @bejokdi pada 11 November 2021 lalu. "Sampaikan ke teman anda @fadlizon suruh milih, mau ikut barisan bossnya @prabowo atau keluar sekalian dari gerindra kalau memang punya harga diri," cuit akun bejokdi kepada Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah kemudian menjawab cuitan tersebut. Ia menjelaskan sebagai anggota DPR, bos dari Fadli Zon bukanlah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melainkan masyarakat Indonesia.
"Rasanya anda yang agak keliru memahami fungsi legislatif. Jadi bosnya Fadli bukan Prabowo tetapi rakyat Indonesia yang memilihnya. Partai politik hanya mencalonkan tapi tidak bisa memberikan kekuasaan kepada nya tapi yang memberikan kekuasaan adalah rakyat. #JubirRakyat," kata Fahri Hamzah.
Pernyataan Fahri Hamzah ini kemudian di retweet oleh akun Twitter Fadli Zon @fadlizon.
Sebagaimana diketahui, Politikus Partai Gerindra Fadli Zon beberapa waktu terakhir kerap disorot netizen karena berbagai pernyataan dan kritikan yang cukup kontoversial. Awalnya Fadli Zon disorot saat ia mengusulkan pembubaran Densus 88.
Kemudian ia mengkritisi ucapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar soal Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.
Fadli Zon juga mengkritisi sikap Ketua DPR RI Puan Maharani yang tidak memberikan kesempatan bagi anggota DPR untuk melakukan interupsi saat pelaksanaan rapat Paripurna DPR RI terkait persetujuan DPR RI atas Surpres Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 8 November 2021 silam. "Interupsi itu hak anggota, tidak boleh diabaikan," kata Fadli Zon menanggapi peristiwa tersebut.
Kemudian Fadli Zon meminta pemerintah untuk serius menangani KKB Papua. "Hampir tiap hari tangkap teroris, apa yg diteror? Mau teror siapa? Kalau di luar negeri biasanya teroris ngaku apa tujuan n kehendaknya. Ini malah melawan kotak amal n kurma. Uruslah "KKB" di Papua. Uruslah itu ancaman TPNPB-OPM. Jaga NKRI," kata Fadli Zon.
Berikutnya, Fadli Zon juga menanggapi pernyataan Susi Pudjiastuti soal kebiasaan petani saat menanam padi tidak hujan-hujanan. "Belum belajar pencitraan 4.0," kata Fadli Zon. Pernyataan ini berkaitan dengan pemberitaan Puan Maharani yang menanam padi sembari hujan-hujanan di area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, pada 11 November 2021 silam.
Terakhir Fadli Zon mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikan dan menjajal sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat. "Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sdh 3 minggu banjir belum surut," kata Fadli Zon.
(kri)