Fakta-fakta Sejarah 10 November: Berdirinya Kerajaan Majapahit, Pertempuran Surabaya, hingga Jadi Hari Pahlawan

Rabu, 10 November 2021 - 06:10 WIB
loading...
Fakta-fakta Sejarah 10 November: Berdirinya Kerajaan Majapahit, Pertempuran Surabaya, hingga Jadi Hari Pahlawan
Dua anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Dalijan (kiri) dan Kawit (dua kiri) berkunjung ke Tugu Proklamasi di Jakarta. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sederat peristiwa pernah terjadi pada 10 November dari tahun ke tahun. Sejumlah peristiwa atau momen yang terjadi di tanggal 10 November tercatat menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia, bahkan dunia.

Dirangkum dari berbagai sumber, peristiwa yang pernah terjadi pada 10 November, mulai dari Pertempuran Surabaya hingga ditetapkannya Hari Pahlawan Nasional. Berikut ulasan singkat terkait sejumlah peristiwa yang terjadi pada 10 November:

1. Berdirinya Kerajaan Majapahit

Kemaharajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia. Kerajaan ini pernah berdiri sekitar 1293 hingga 1500 Masehi. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk (1350-1389).

Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.


2. Pertempuran Surabaya


Pertempuran Surabaya merupakan sejarah penting dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pertempuran Surabaya adalah perang antara tentara dan milisi pro-kemerdekaan Indonesia dan tentara Britania Raya dan India Britania.

Pertempuran ini dimulai sejak 27 Oktober hingga 20 November 1945. Sementara puncak pertempuran, terjadi pada 10 November 1945. Puncak pertempuran tersebut yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ini menjadi salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia.

Pertempuran ini juga menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Adapun, penyebab Pertempuran Surabaya hingga terjadinya peristiwa 10 November 1945 berawal dari insiden di Hotel Yamato.

Di mana, tentara Belanda saat itu mengibarkan bendera kebangsaannya di atas Hotel Yamato. Akibatnya, timbul kegaduhan dari penduduk Surabaya. Hingga akhirnya, tokoh bangsa Hariyono dan seorang pemuda, Koesno Wibowo berhasil merobek bendera Belanda di atap Hotel Yamato.

Aksi tersebut memancing emosi Belanda. Pertempuran semakin panas. Tak berselan lama, seorang Komandan Militer Inggris Jenderal Mallaby tewas saat melintas Jembatan Merah. Inggris juga Belanda marah dan mengancam Indonesia.

Namun, ancaman tersebut tak membuat gentar tentara serta arek Suroboyo. Bahkan mereka menyatakan siap perang untuk mempertahankan Indonesia. Hingga, pagi di 10 November 1945, Sutomo atau yang dikenal dengan Bung Tomo membakar semangat para pejuang.

Pekik kalimat 'Merdeka atau Mati' terus digaungkan oleh para pejuang. Pertempuran pun pecah pada 10 November 1945. Banyak korban berjatuhan dari pejuang Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Usai pertempuran ini, dukungan rakyat Indonesia dan dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat. 10 November kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.



3. Soekarno Umumkan Demokrasi Terpimpin

Pada 10 November 1956, Presiden Soekarno mengumumkan pola demokrasi terpimpin untuk pertama kali dalam sidang konstituante. Demokrasi terpimpin disebut sebagai istilah untuk sebuah pemerintahan demokrasi dengan peningkatan otokrasi dan menjadi bagian dari perkembangan demokrasi di Indonesia.

4. Hari Jadi Pahlawan

Berdasarkan situs Kementerian Sosial, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan lantaran adanya pertempuran di Surabaya. Pada 10 November 1945, terjadi pertempuran antara Tentara Indonesia yang kini menjadi TNI dan pasukan Inggris.

Pertempuran tersebut adalah yang pertama dilakukan pasukan Indonesia dengan asing setelah bangsa ini menyatakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, pertempuran ini juga menjadi yang terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)