Indonesia Hadiri Pekan TV ASEAN-Tiongkok ke-3 di Nanning
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perwakilan sejumlah negara, termasuk Indonesia, menghadiri pembukaan Pekan TV ASEAN-Tiongkok ke-3 dan Workshop Media TV Pemuda ASEAN-Tiongkok yang digelar di Nanning, Rabu (27/10/2021). Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Administrasi Radio dan Televisi Tiongkok, Kementerian Informasi Laos, dan Pemerintahan Rakyat Daerah Otonomi Guangxi.
Pekan TV ASEAN–Tiongkok ke-3 tahun ini mengambil tema Saling Membantu, Konvergensi, dan Inovasi. Dalam pembukaan acara, Menteri Kementerian dan Komunikasi (Kominfo) Indonesia, Johnny G Plate turut menyampaikan pidato melalui video konferensi. Selain dia, ada juga Wakil Kepala Departemen Publisitas Komite Pusat dan Menteri Administrasi Radio dan Televisi Nasional Tiongkok Nie Chenxi, Wakil Menteri Kementerian Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Laos Ounethouang Khaophanh, Duta Besar Misi Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun, dan Menteri Informasi Myanmar U Maung Maung Ohn.
Pembukaan Pekan TV ASEAN-Tiongkok juga dihadiri langsung anggota Komite Tetap dan Kepala Departemen Publisitas Daerah Otonomi Guangxi Fan Xiaoli, delegasi diplomat negara-negara ASEAN di Tiongkok, termasuk perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing. Kemudian juga perwakilan stasiun TV Radio dari berbagai daerah di Tiongkok, Institusi di bawah Administrasi Radio Televisi Nasional Tiongkok dan para pelaku bisnis pertelevisian ASEAN dan Tiongkok juga para undangan lainya yang berjumlah 400 orang.
Baca juga: MNCN Optimistis Menjaga Dominasi Pangsa Pemirsa di Industri Televisi
Dalam pidatonya, Nie Chenxi menekankan bahwa Pekan TV ASEAN-Tiongkok telah menjadi landasan penting untuk berinterkoneksi, interoperasi, dan sarana saling mempelajari kedua sisi di sektor media TV. "Saat ini Tiongkok dan ASEAN telah sukses bekerja sama di berbagai bidang seperti kebijakan komunikasi, program antarpenyiaran, produksi konten, pelatihan pertelevisian, pertukaran pemuda, pertukaran teknis dan pengembangan industri," kata Nie Chenxi.
Sementara, Fan Xiaoli menegaskan, media TV diharapkan memainkan perannya dan memenuhi tanggung jawab sebagai jembatan komunikasi, penyebaran kisah tentang hubungan yang bersahabat, mendukung kerja sama pragmatis. "Juga berkontribusi lebih kuat lagi dalam membangun komunitas Tiongkok-ASEAN yang menatap masa depan," ujarnya.
Dalam Pekan TV ASEAN-Tiongkok juga digelar simposium komunikasi audio-visual, yang dihadiri oleh para pelaku usaha media pertelevisian negara ASEAN dan Tiongkok, serta workshop media pertelevisian. Selain itu juga digelar lomba video pendek dengan tema 'Kerja Sama Bersahabat ASEAN-Tiongkok', pameran produk audio-visual, dan penayangan konten media TV ASEAN-Tiongkok.
Baca juga: Terlalu Populer, Dua Aktris Korea Ini Diduga Dimanfaatkan Stasiun Televisi untuk Dongkrak Serial
Dalam simposium yang digelar Kamis (28/10/2021), CEO Nanyang Bridge Media, Gandhi Priambodo, memaparkan perkembangan industri pertelevisian di Indonesia dan juga kesempatan kerja sama pertelevisian antara Indonesia dengan Tiongkok. Nanyang Bridge Media adalah satu-satunya perusahaan Indonesia di Tiongkok yang melakukan kegiatan usaha mempromosikan Indonesia lewat program televisi dan filmnya.
"Media televisi adalah sarana paling tepat untuk menginformasikan dan mengenalkan budaya dan kemajuan suatu bangsa pada masarakat bangsa lain. TV bisa menjadi penjembatan hubungan people to people antarbangsa, khususnya negara Indonesia dan Tiongkok. Apalagi sekarang banyak program-program dokumenter TV Indonesia yang bagus berkualitas dan bisa dapat disukai oleh masyarakat Tiongkok," katanya.
Lihat Juga: Undang Pakar China Asal Singapura, FSI dan FISIP UPH Bahas Dampak Soft Power RRT di Indonesia
Pekan TV ASEAN–Tiongkok ke-3 tahun ini mengambil tema Saling Membantu, Konvergensi, dan Inovasi. Dalam pembukaan acara, Menteri Kementerian dan Komunikasi (Kominfo) Indonesia, Johnny G Plate turut menyampaikan pidato melalui video konferensi. Selain dia, ada juga Wakil Kepala Departemen Publisitas Komite Pusat dan Menteri Administrasi Radio dan Televisi Nasional Tiongkok Nie Chenxi, Wakil Menteri Kementerian Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Laos Ounethouang Khaophanh, Duta Besar Misi Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun, dan Menteri Informasi Myanmar U Maung Maung Ohn.
Pembukaan Pekan TV ASEAN-Tiongkok juga dihadiri langsung anggota Komite Tetap dan Kepala Departemen Publisitas Daerah Otonomi Guangxi Fan Xiaoli, delegasi diplomat negara-negara ASEAN di Tiongkok, termasuk perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing. Kemudian juga perwakilan stasiun TV Radio dari berbagai daerah di Tiongkok, Institusi di bawah Administrasi Radio Televisi Nasional Tiongkok dan para pelaku bisnis pertelevisian ASEAN dan Tiongkok juga para undangan lainya yang berjumlah 400 orang.
Baca juga: MNCN Optimistis Menjaga Dominasi Pangsa Pemirsa di Industri Televisi
Dalam pidatonya, Nie Chenxi menekankan bahwa Pekan TV ASEAN-Tiongkok telah menjadi landasan penting untuk berinterkoneksi, interoperasi, dan sarana saling mempelajari kedua sisi di sektor media TV. "Saat ini Tiongkok dan ASEAN telah sukses bekerja sama di berbagai bidang seperti kebijakan komunikasi, program antarpenyiaran, produksi konten, pelatihan pertelevisian, pertukaran pemuda, pertukaran teknis dan pengembangan industri," kata Nie Chenxi.
Sementara, Fan Xiaoli menegaskan, media TV diharapkan memainkan perannya dan memenuhi tanggung jawab sebagai jembatan komunikasi, penyebaran kisah tentang hubungan yang bersahabat, mendukung kerja sama pragmatis. "Juga berkontribusi lebih kuat lagi dalam membangun komunitas Tiongkok-ASEAN yang menatap masa depan," ujarnya.
Dalam Pekan TV ASEAN-Tiongkok juga digelar simposium komunikasi audio-visual, yang dihadiri oleh para pelaku usaha media pertelevisian negara ASEAN dan Tiongkok, serta workshop media pertelevisian. Selain itu juga digelar lomba video pendek dengan tema 'Kerja Sama Bersahabat ASEAN-Tiongkok', pameran produk audio-visual, dan penayangan konten media TV ASEAN-Tiongkok.
Baca juga: Terlalu Populer, Dua Aktris Korea Ini Diduga Dimanfaatkan Stasiun Televisi untuk Dongkrak Serial
Dalam simposium yang digelar Kamis (28/10/2021), CEO Nanyang Bridge Media, Gandhi Priambodo, memaparkan perkembangan industri pertelevisian di Indonesia dan juga kesempatan kerja sama pertelevisian antara Indonesia dengan Tiongkok. Nanyang Bridge Media adalah satu-satunya perusahaan Indonesia di Tiongkok yang melakukan kegiatan usaha mempromosikan Indonesia lewat program televisi dan filmnya.
"Media televisi adalah sarana paling tepat untuk menginformasikan dan mengenalkan budaya dan kemajuan suatu bangsa pada masarakat bangsa lain. TV bisa menjadi penjembatan hubungan people to people antarbangsa, khususnya negara Indonesia dan Tiongkok. Apalagi sekarang banyak program-program dokumenter TV Indonesia yang bagus berkualitas dan bisa dapat disukai oleh masyarakat Tiongkok," katanya.
Lihat Juga: Undang Pakar China Asal Singapura, FSI dan FISIP UPH Bahas Dampak Soft Power RRT di Indonesia
(abd)