Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20

Minggu, 31 Oktober 2021 - 17:11 WIB
loading...
Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Presiden Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Roma. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pertemuan bilateral antara Indonesia dan beberapa negara telah mencapai suatu kesepakatan yang baik, dan mereka sangat mendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam G20 tahun depan (2022).

Baca Juga: G20
Baca juga: Airlangga Hartarto Senang Kanselir Jerman Angela Merkel Pakai Baju Kuning

Pertama, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison dilakukan pembahasan tentang energi dan perubahan iklim. Menurut Menko Airlangga, Australia mendukung kebijakan di sektor energi dan transisi energi yang sudah dijalankan Indonesia.

"Si mana transisi energi itu harus diikuti juga oleh pembiayaan dan investasi terkait iklim," kata Airlangga dalam keterangan persnya, Minggu (31/10/2021).

Pembahasan kedua kata Airlangga adalah, tentang teknologi yang tersedia dan terjangkau. Ini juga diharapkan bisa mempercepat (terbentuknya sistem) energi hijau di Indonesia.

"Kemudian, terkait Vaccinated Travel Line (VTL), Australia akan merevitalisasi turis dan membolehkan Warga Negara (WN)-nya untuk bepergian ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, terutama untuk WN yang sudah divaksin dua kali (dosis lengkap)," ucapnya.

Dijelaskan Airlangga, Indonesia juga menyampaikan, bahwa kunjungan dari Luar Negeri ke Indonesia ada aturan soal karantina, dan mereka (Australia) akan ikut aturan tersebut.

"Mereka akan membuka (kunjungan) untuk orang Indonesia terutama di dua negara bagian yang sudah membuka yaitu New South Wales dan Victoria. Mereka juga mengharapkan mahasiswa Indonesia bisa kembali belajar di Australia," tutur Airlangga.

Indonesia dan Australia juga sepakat, persoalan ekonomi digital harus dibahas di Presidensi G20 Indonesia tahun depan, khususnya agar kebijakan dan regulasi di sektor itu tidak berbeda dengan sektor konvensional, utama dari segi platform digital.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1943 seconds (0.1#10.140)