Tokoh Agama Diharapkan Berperan dalam Penguatan Kewirausahaan Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusat Litbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan ekonomi umat berbasis tokoh agama .
Baca Juga: tokoh agama
Baca juga: Chaidir Syam Ajak Tokoh Agama Wujudkan Maros Sebagai Kabupaten Religius
"Pesantren memiliki potensi ekonomi yang sangat besar yang bermanfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas. Selama ini pesantren telah mampu mandiri dalam membiayai operasional pesantren namun tetap memerlukan perhatian pemerintah melalui pemberdayaan ekonomi," kata Kasubag TU Rizky Riyadu Taufiq, Rabu (21/10/2021).
Pemberdayaan ekonomi pesantren dapat dilakukan dengan cara memberikan memperoleh dukungan pelatihan, pendampingan, inkubasi dan dukungan teknis serta akses permodalan. Bisnis yang dijalankan oleh pesantren atau tokoh agama perlu menyesuaikan dengan potensi dan segmentasi pasar.
Menurut Taufiq, kewirausahaan pesantren berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa.
"Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya ekonomi umat yang kokoh. Kami senantiasa melakukan riset pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren atau tokoh agama dan mendorong semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun tokoh agama," jelasnya.
Sementara Gus Abdullah Muava’ Ali menyatakan, kegiatan pemberdayaan ekonomi umat perlu dikembangkan agar dapat menciptakan santri yang ahli agama dan bisnis.
"Islam di Indonesia disebarkan oleh Ulama saudagar. Nabi Muhammad SAW pun juga seorang pebisnis handal. Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi umat harus mendapat perhatian besar," kata Pengasuh Pesantren Al-Amin Sarang Rembang Gus Muava.
Baca Juga: tokoh agama
Baca juga: Chaidir Syam Ajak Tokoh Agama Wujudkan Maros Sebagai Kabupaten Religius
"Pesantren memiliki potensi ekonomi yang sangat besar yang bermanfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas. Selama ini pesantren telah mampu mandiri dalam membiayai operasional pesantren namun tetap memerlukan perhatian pemerintah melalui pemberdayaan ekonomi," kata Kasubag TU Rizky Riyadu Taufiq, Rabu (21/10/2021).
Pemberdayaan ekonomi pesantren dapat dilakukan dengan cara memberikan memperoleh dukungan pelatihan, pendampingan, inkubasi dan dukungan teknis serta akses permodalan. Bisnis yang dijalankan oleh pesantren atau tokoh agama perlu menyesuaikan dengan potensi dan segmentasi pasar.
Menurut Taufiq, kewirausahaan pesantren berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa.
"Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya ekonomi umat yang kokoh. Kami senantiasa melakukan riset pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren atau tokoh agama dan mendorong semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun tokoh agama," jelasnya.
Sementara Gus Abdullah Muava’ Ali menyatakan, kegiatan pemberdayaan ekonomi umat perlu dikembangkan agar dapat menciptakan santri yang ahli agama dan bisnis.
"Islam di Indonesia disebarkan oleh Ulama saudagar. Nabi Muhammad SAW pun juga seorang pebisnis handal. Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi umat harus mendapat perhatian besar," kata Pengasuh Pesantren Al-Amin Sarang Rembang Gus Muava.
(maf)