Daftar 10 Penerima Penghargaan Kalpataru 2021

Kamis, 14 Oktober 2021 - 14:02 WIB
loading...
A A A
3. Darmawan Denassa (Kab. Gowa, Sulsel)
Darmawan merintis berdirinya Rumah Hijau Denassa (RHD) sebagai sebuah wadah pembelajaran yang memadukan kearifan lokal dan budaya Sulawesi Selatan dengan pelestarian dan penyelamatan keanekaragaman hayati yang telah berhasil menjadi model penyelamatan keanekaragaman hayati dan pengembangan ekowisata dan edukasi yang mendukung dan bersinergi dengan program-program pemerintah.

4. Muh Yusri (Kab. Polewali Mandar, Sulbar)
Yusri merintis upaya pelestarian penyu di dusun Galeso, Kabupaten Polewali Mandar dengan sistem adopsi penyu. Kegiatan yang dilakukan berdampak pada bertambahnya populasi penyu dan berkurangnya telur penyu yang dijual di pasar tradisional di Pasar Polewali Mandar.

5. Suswaningsih (Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta)
Suswaningsih berhasil melakukan rehabilitasi lahan kritis telah dimulai dan mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan penghijauan menggunakan jenis tanaman buah-buahan, kayu-kayuan, dan rumput. Kegiatan penghijauan yang dilakukan berhasil mengurangi lahan kritis dan membuat air telaga lebih awet.

6. Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Pasar Rawa (Kab. Langkat, Sumut)
Lembaga ini merupakan kelompok Tani hutan yang mengelola kawasan hutan Desa seluas 138 hektare di Desa Pasar Rawa, yang telah berhasil menyelamatkan mangrove Pasar Rawa yang rusak karena perkebunan sawit.

7. Forum Pemuda Peduli Karst Citatah (FP2KC) di Kab. Bandung Barat, Jabar
Forum ini telah berhasil menyelamatkan kawasan Karst Citatah dan membangun objek geowisata berwawasan konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dilakukan di empat desa.

8. Sombori Dive Conservation (SDC) di Kab. Morowali Sulteng
SDC adalah kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan dan penyelamatan pesisir pantai dan terumbu karang di Kabupaten Morowali. Kegiatan rehabilitasi dan transplantasi terumbu karang dengan jenis Acropora Branching dilakukan di Pulau Sombori dan sampai saat ini telah berhasil merintis pemulihan sebagian terumbu karang.

9. K.H Zarkasyi Hasbi (Kab. Banjar Kalsel)
Dia adalah pelopor pesantren modern berbasis lingkungan di Desa Cindai Alus. Pengembangan eco-pesantren dirintis sejak awal pendirian Pondok Pesantren Darrul Hijrah.

10. Suhadak (Lampung Timur)
Suhadak berhasil melakukan advokasi penanganan konflik gajah dan manusia di Desa Desa Braja Harjasa. Upaya penyuluhan kepada masyarakat dengan menyampaikan perlunya menyelamatkan gajah dan menjaga agar lahan pertanian masyarakat tidak diganggu gajah.
(rca)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2260 seconds (0.1#10.140)