PKK Pusat Rangkul Daerah Bentuk Pilot Project Peduli Stunting, KIA, dan PHBS

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 20:57 WIB
loading...
PKK Pusat Rangkul Daerah...
Ketua TP PKK Pusat, Safriati Safrizal mengajak para kader di kelurahan dan desa membentuk pilot project dalam percepatan penanganan Stunting, Peduli KIA, dan PHBS. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK ) Pusat, Safriati Safrizal mengajak para kader di kelurahan dan desa membentuk pilot project dalam percepatan penanganan Stunting, Peduli KIA, dan PHBS.

Ajakan ini disampaikan Safriati saat didapuk menjadi narasumber dalam acara Sosialisasi Petunjuk Teknis Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Tahun 2021 dan Temu Kader dalam Rangka Penangulangan Masalah Kesehatan Perioritas tahun 2021 di Provinsi Jawa Tengah. Acara dibuka Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah yang dihadiri oleh OPD dan seluruh Pokja 4 TP PKK se-Provinsi Jateng.

Dalam sambutannya, Safriati menyampaikan arahan Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian, agar PKK sebagai mitra pemerintah dapat lebih giat dalam upaya percepatan berbagai masalah bidang Kesehatan. Di antaranya, prioritas percepatan penurunan angka stunting, peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan upaya menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Plt Gubernur Harap Keterlibatan PKK Dongkrak Angka Vaksinasi

"Pilot project dalam percepatan penanganan stunting, KIA, dan PHBS di masa Covid-19 adalah Program Unggulan Bidang Kesehatan TP PKK Pusat. Termasuk beberapa pilot lainnya terkait lingkungan dan perencanaan sehat untuk keluarga berkualitas yang terintegrasi dalam Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana tahun 2021-2024," kata Safriati dalam keterangannya, Jumat (1/10/2021).

Ia menjelaskan, pilot project bertujuan menggerakkan dan mengedukasi masyarakat dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat dengan kualitas lingkungan yang baik dan perencanaan berkualitas. Pelaksanaan program tersebut tidak akan berjalan dengan baik bila kader PKK di daerah tidak aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga di desa dan kelurahan.

"Kader PKK adalah ujung tombak dalam pelaksana Program Gerakan PKK Keluarga Sehat Gagah Bencana," katanya.

Baca juga: Desa Kolaborasi dengan PKK Perang Lawan Stunting

Pembentukan pilot project tingkat desa dan kelurahan ini, lanjut Safriati, tentu melibatkan berbagai pihak. Sebaik apapun gerakan pilot project ini dirancang, TP-PKK Pusat tetap memerlukan dukungan dan komitmen dari pemerintah daerah hingga desa dan kelurahan untuk mencapai target keberhasilan.

Apalagi, Pilot Project Percepatan Penanganan Stunting, KIA dan PHBS masa Covid-19 ini sangat berdasar pada identifikasi yang terdiri dari situasi, kondisi dan potensi serta permasalahan yang dihadapi masing-masing daerah terkait.

"Diharapkan, dengan adanya gerakan ini, akan terjadi peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan kelestarian lingkungan hidup di sekitar rumah tangga dan peningkatan perencanaan sehat untuk keluarga Indonesia berkualitas, khususnya dalam penanganan stunting dan Pandemi ini," kata Safriati.

Karena itu, PKK Pusat mengimbau agar PKK provinsi, kabupaten dan kota, segera menentukan atau memilih desa dan kelurahan yang nantinya dijadikan pilot project untuk dilakukan pembinaan.

Ketua TP-PKK Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo menghimbau agar PKK kabupaten dan kota di Jateng segera menentukan atau memilih desa dan kelurahan yang akan dijadikan pilot project tersebut.

Acara TP PKK Pusat rangkul daerah bentuk pilot project peduli stunting, peduli KIA, dan PHBS di masa pandemi juga digelar di sejumlah kota di Indonesia. Terakhir, di Provinsi Bengkulu dengan menghadirkan para Koordinator PKK Wilayah, seluruh Dinas OPD terkait dan sedikitnya 500-an kader PKK se-Provinsi Bengkuku. Selain itu, juga peserta PKK Pokja 4 nasional yang hadir secara online.

Selain, kabupaten/kota di Jateng dan Bengkulu, program tersebut juga telah dilakukan dan disosialisasikan Safriati di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Timur dan Sumatera Selatan.

Safriati meminta TP PKK di daerah kabupaten/kota agar saling berkoordinasi dengan PKK provinsinya, khususnya Pokja IV. "Peserta PKK ini diharapkan dapat saling berkordinasi dan menyebarluaskan pengetahuan yang didapat selama mengikuti kegiatan sehingga akan terbentuk pilot project di desa masing-masing," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)