Karya Anak Bangsa Ramaikan Beijing International Film Festival
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Susi Susanti: Love All berhasil diputar di gedung bioskop Chao Art Center, Beijing, China, Kamis (23/9/2021), di ajang Beijing International Film Festival (BJIFF).
Pemutaran film ini dihadiri oleh sejumlah kalangan pemerhati film di China. Turut pula hadir Duta Besar Republik IndonesiaI untuk China, Djauhari Oratmangun, serta jajaran pejabat Kedubes RI di Beijing.
Para penonton yang kebanyakan warga China sangat terpukau dengan kualitas film dan alur cerita dari Film Susi Susanti: Love All. Film yang diambil dari kisah nyata ini mengisahkan tentang perjalanan hidup atlet bulu tangkis legendaris Indonesia, Susi Susanti, dalam meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona.
Baca juga: Weekend Seru! Ini Film Rekomendasi Vision+, dari Austin Powers, Reuni Z hingga Please Keep Away
Djauhari Oratmangun mengatakan, lewat film, sesorang bisa memahami karakter dan nilai-nilai yang ada dalam suatu bangsa. Oleh karena itu, penayangan film ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara kedua negara.
"Saya berharap penayangan ini menjadi salah satu langkah agar selanjutnya banyak film karya anak bangsa Indonesia yang bisa dinikmati para penggemar film di China," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (25/9/2021).
Sejak pertama kali digelar pada 2011, BJIFF telah menjadi tempat berkumpulnya sutradara, produser, pemilik bisokop dan platform film onlline, perusahaan pembuat film, investor usaha perfileman serta aktor dan aktris dari seluruh dunia. BJIFF merupakan paling bergengsi di China.
Baca juga: 8 Film yang Mengajak Kamu Jelajahi Luar Angkasa
Pada BJIFF tahun ini Indonesia menayangkan dua film karya terbaiknya yaitu Susi Susanti: Love Alldan A Man Called Ahokyang merupakan pilihan para juri BJIFF yang terdiri dari sutradara dan artis terkenal China seperti Gongli. Keikutsertaan film Indonesia pada BJIFF 2021 ini merupakan kolaborasi antara KBRI di Beijing, ASEAN China Center dan Nanyang Bridge Media.
Nanyang Bridge Media merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia di China yang sangat aktif mempromosikan budaya Indonesia lewat filmnya. Banyak film Indonesia yang mengikuti festival-festival film di China adalah hasil kerja sama perusahaan ini dengan para pelaku bisnis perfilman Indonesia yang ingin menembus pasar film China.
Selain itu, Nanyang Bridge Media juga sangat aktif mempromosikan destinasi-destinasi shooting film di Indonesia dan juga mempromosikan artis-artis film Indonesia yang bisa digemari di China. Seperti diketahui industri film China saat ini terbesar di dunia mengalahkan Hollywood. Banyak film China melakukan shooting di luar negeri dan mendapat apresiasi luar biasa dari para penonton China.
Lihat Juga: Prabowo Bicara 1.000 Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak Pakai Bahasa China
Pemutaran film ini dihadiri oleh sejumlah kalangan pemerhati film di China. Turut pula hadir Duta Besar Republik IndonesiaI untuk China, Djauhari Oratmangun, serta jajaran pejabat Kedubes RI di Beijing.
Para penonton yang kebanyakan warga China sangat terpukau dengan kualitas film dan alur cerita dari Film Susi Susanti: Love All. Film yang diambil dari kisah nyata ini mengisahkan tentang perjalanan hidup atlet bulu tangkis legendaris Indonesia, Susi Susanti, dalam meraih medali emas di Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona.
Baca juga: Weekend Seru! Ini Film Rekomendasi Vision+, dari Austin Powers, Reuni Z hingga Please Keep Away
Djauhari Oratmangun mengatakan, lewat film, sesorang bisa memahami karakter dan nilai-nilai yang ada dalam suatu bangsa. Oleh karena itu, penayangan film ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara kedua negara.
"Saya berharap penayangan ini menjadi salah satu langkah agar selanjutnya banyak film karya anak bangsa Indonesia yang bisa dinikmati para penggemar film di China," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (25/9/2021).
Sejak pertama kali digelar pada 2011, BJIFF telah menjadi tempat berkumpulnya sutradara, produser, pemilik bisokop dan platform film onlline, perusahaan pembuat film, investor usaha perfileman serta aktor dan aktris dari seluruh dunia. BJIFF merupakan paling bergengsi di China.
Baca juga: 8 Film yang Mengajak Kamu Jelajahi Luar Angkasa
Pada BJIFF tahun ini Indonesia menayangkan dua film karya terbaiknya yaitu Susi Susanti: Love Alldan A Man Called Ahokyang merupakan pilihan para juri BJIFF yang terdiri dari sutradara dan artis terkenal China seperti Gongli. Keikutsertaan film Indonesia pada BJIFF 2021 ini merupakan kolaborasi antara KBRI di Beijing, ASEAN China Center dan Nanyang Bridge Media.
Nanyang Bridge Media merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia di China yang sangat aktif mempromosikan budaya Indonesia lewat filmnya. Banyak film Indonesia yang mengikuti festival-festival film di China adalah hasil kerja sama perusahaan ini dengan para pelaku bisnis perfilman Indonesia yang ingin menembus pasar film China.
Selain itu, Nanyang Bridge Media juga sangat aktif mempromosikan destinasi-destinasi shooting film di Indonesia dan juga mempromosikan artis-artis film Indonesia yang bisa digemari di China. Seperti diketahui industri film China saat ini terbesar di dunia mengalahkan Hollywood. Banyak film China melakukan shooting di luar negeri dan mendapat apresiasi luar biasa dari para penonton China.
Lihat Juga: Prabowo Bicara 1.000 Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak Pakai Bahasa China
(abd)