Pengamat Sebut Duet Airlangga-Ganjar atau Sandi Saling Melengkapi
loading...
A
A
A
"Jadi partai sedang menghitung untuk apa mendukung capres menang, tapi parpol terjun bebas atau tidak signifikan (dapat suaranya). Itu yang sebenarnya sedang dihitung parpol," ungkapnya.
Soal kemungkinan Ganjar atau Sandiaga keluar dari parpol masing-masing untuk bisa diusung parpol lain, Adi melihat hal tersebut sulit untuk terjadi. Sebab, persepsi publik akan menilai bahwa Ganjar dan Sandi ambisius, rela meninggalkan parpol demi maju calon presiden.
Sementara untuk Airlangga, kata Adi, Menko Perekonomian itu masih harus kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya. Dengan cara, banyak tampil di publik dengan bendera Ketua Umum Golkar, bukan sebagai menteri Jokowi.
"Airlangga sangat jarang kelihatan di publik sebagai ketum partai. Airlangga mesti sering tampil ke publik sebagai ketum, kalau sebagai menko insetif dari kerja politiknya, tonenya akan ke Jokowi, sebagai presiden. Limpahan kebaikan yang dilakukan Airlangga akan ke Jokowi," terangnya.
Sebelumnya, wacana duetkan Airlangga dengan Ganjar atau Sandiaga di Pilpres 2024, dimunculkan organisasi sayap Partai Golkar Angkatan Muda Pembaharuan Indonesi (AMPI).
Ketua Umum (Ketum) AMPI, Dito Ariotedjo mengatakan, saat ini Airlangga merupakan figur yang populer di masyarakat. Setidaknya ada 7 tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil presiden mendampingi Airlangga.
"Dari 7 pilihan itu menurut saya Pak AH cocok didampingi Pak Anies, Pak Ganjar dan Sandiaga Uno," kata Dito, Selasa (21/9/2021).
Anies hingga kini belum memiliki partai politik (parpol). Peluangnya diusung parpol mana pun masih terbuka lebar. Sementara Ganjar dan Sandiaga memiliki peluang kecil di parpolnya masing-masing.
Ganjar harus bersaing dengan Puan Maharani dan Sandiaga dengan Prabowo Subianto. Dito menjelaskan, ketiga calon tersebut menjadi pelengkap bagi kemampuan Airlangga saat ini.
Menurutnya, Airlangga kuat di partai dan punya latar belakang teknokrat. "Walau beliau ketum partai, sisi teknokrat beliau sangat kental. Sangat profesional di bidang industri dan ekonomi," ucap Dito.
Soal kemungkinan Ganjar atau Sandiaga keluar dari parpol masing-masing untuk bisa diusung parpol lain, Adi melihat hal tersebut sulit untuk terjadi. Sebab, persepsi publik akan menilai bahwa Ganjar dan Sandi ambisius, rela meninggalkan parpol demi maju calon presiden.
Sementara untuk Airlangga, kata Adi, Menko Perekonomian itu masih harus kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya. Dengan cara, banyak tampil di publik dengan bendera Ketua Umum Golkar, bukan sebagai menteri Jokowi.
"Airlangga sangat jarang kelihatan di publik sebagai ketum partai. Airlangga mesti sering tampil ke publik sebagai ketum, kalau sebagai menko insetif dari kerja politiknya, tonenya akan ke Jokowi, sebagai presiden. Limpahan kebaikan yang dilakukan Airlangga akan ke Jokowi," terangnya.
Sebelumnya, wacana duetkan Airlangga dengan Ganjar atau Sandiaga di Pilpres 2024, dimunculkan organisasi sayap Partai Golkar Angkatan Muda Pembaharuan Indonesi (AMPI).
Ketua Umum (Ketum) AMPI, Dito Ariotedjo mengatakan, saat ini Airlangga merupakan figur yang populer di masyarakat. Setidaknya ada 7 tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil presiden mendampingi Airlangga.
"Dari 7 pilihan itu menurut saya Pak AH cocok didampingi Pak Anies, Pak Ganjar dan Sandiaga Uno," kata Dito, Selasa (21/9/2021).
Anies hingga kini belum memiliki partai politik (parpol). Peluangnya diusung parpol mana pun masih terbuka lebar. Sementara Ganjar dan Sandiaga memiliki peluang kecil di parpolnya masing-masing.
Ganjar harus bersaing dengan Puan Maharani dan Sandiaga dengan Prabowo Subianto. Dito menjelaskan, ketiga calon tersebut menjadi pelengkap bagi kemampuan Airlangga saat ini.
Menurutnya, Airlangga kuat di partai dan punya latar belakang teknokrat. "Walau beliau ketum partai, sisi teknokrat beliau sangat kental. Sangat profesional di bidang industri dan ekonomi," ucap Dito.