Try Sutrisno Ajak Camat Jadi Pelopor Membumikan Pancasila
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Try Sutrisno meminta para camat se-Indonesia untuk menjadi pandu dan pelopor Pancasila. Peran camat sangat vital dalam pembumian nilai-nilai Pancasila.
"Kepada seluruh camat, mengabdilah pada nusa bangsa dengan mencintai Indonesia seutuhnya. Jangan sampai melewatkan sejengkal tanah di wilayahmu. Indonesia Raya harus berkumandang di setiap sudut. Indonesia abadi harus jadi kepada republik," katanya saat memberikan arahan dalam Dialog Kebangsaan 'Pancasila sebagai Nilai Etika dalam Pemerintahan' yang digelar secara virtual, Selasa (31/8/2021).
Dialog dihadiri Wakil Kepala BPIP Haryono, Deputi I BPIP Prakoso, serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar. Sebagai narasumber Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal, Guru Besar IPDN Sadu Wasistiono, dan Kepala Pusat Studi Pancasila UGM Agus Wahyudi.
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia tersebut mengatakan, masyarakat Indonesia pada umumnya hidup dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Namun belakangan muncul fenomena penyimpangan dari ajaran nilai luhur bangsa. Terutama di kalangan anak muda. "Fenomena ini menusuk ke berbagai lini kehidupan dan menggangu keharmonisan masyarakat," ucap mantan Panglima ABRI ini.
Selain itu, pascareformasi juga memunculkan situasi dilematis. Kebebasan jadi kebablasan, tidak mengakar pada Pancasila. Sehingga muncul praktik intoleran, radikalisme, ekstrimisme, dan ideologi transnasional. "Itu semua merongrong kehidupan demokrasi bangsa dan mengoyak-ngoyak kemanusiaan," ujar Try.
Ia berharap para camat menjawab segala tantangan bangsa. Jumlah camat yang banyak dan tersebar di Tanah Air adalah kekuatan untuk gerakan pembumian Pancasila. CM
"Kepada seluruh camat, mengabdilah pada nusa bangsa dengan mencintai Indonesia seutuhnya. Jangan sampai melewatkan sejengkal tanah di wilayahmu. Indonesia Raya harus berkumandang di setiap sudut. Indonesia abadi harus jadi kepada republik," katanya saat memberikan arahan dalam Dialog Kebangsaan 'Pancasila sebagai Nilai Etika dalam Pemerintahan' yang digelar secara virtual, Selasa (31/8/2021).
Dialog dihadiri Wakil Kepala BPIP Haryono, Deputi I BPIP Prakoso, serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar. Sebagai narasumber Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal, Guru Besar IPDN Sadu Wasistiono, dan Kepala Pusat Studi Pancasila UGM Agus Wahyudi.
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia tersebut mengatakan, masyarakat Indonesia pada umumnya hidup dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Namun belakangan muncul fenomena penyimpangan dari ajaran nilai luhur bangsa. Terutama di kalangan anak muda. "Fenomena ini menusuk ke berbagai lini kehidupan dan menggangu keharmonisan masyarakat," ucap mantan Panglima ABRI ini.
Selain itu, pascareformasi juga memunculkan situasi dilematis. Kebebasan jadi kebablasan, tidak mengakar pada Pancasila. Sehingga muncul praktik intoleran, radikalisme, ekstrimisme, dan ideologi transnasional. "Itu semua merongrong kehidupan demokrasi bangsa dan mengoyak-ngoyak kemanusiaan," ujar Try.
Ia berharap para camat menjawab segala tantangan bangsa. Jumlah camat yang banyak dan tersebar di Tanah Air adalah kekuatan untuk gerakan pembumian Pancasila. CM
(ars)