RS Polri Sebut Ustaz Yahya Waloni Mulai Membaik

Minggu, 29 Agustus 2021 - 13:36 WIB
loading...
RS Polri Sebut Ustaz...
Kondisi Ustaz Yahya Waloni yang dirawat RS Polri akibat pembengkakan jantung diinformasikan mulai membaik. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ustaz Yahya Waloni salah satu tersangka kasus penistaan agama mulai sedikit membaik setelah sempat dilarikan dari Bareskrim Polri menuju ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis (26/8/2021) malam.

Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kombes Yayok Witarto membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebutkan kondisi Ustaz Yahya Waloni kini mulai membaik "Kondisi (Ustaz Yahya Waloni)relatif membaik," ujar Yayok saat dihubungi Minggu (29/8/2021).

Yayok menambahkan bahwa Ustaz Yahya masih dalam perawatan oleh tim dokter. "Iya dirawat. Sudah ada tim dokter yang merawat," terangnya.



Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal apakah Ustaz Yahya Waloni sudah bisa dapat dikembalikan ke Bareskrim Polri atau tidak.

Diketahui, Ustaz Yahya Waloni dilarikan dari Bareskrim ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis (26/8/2021) malam. Usai diperiksa tenaga kesehatan, ternyata dia mengalami sakit pembekakan jantung.

Diberitakan sebelumnya, Ustadz Yahya Waloni dilaporkan oleh kelompok masyarakat terkait dengan dugaan penistaan agama. Laporan itu diterima dengan registrasi perkara dengan Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM tertanggal Selasa 27 April.

Ceramah Yahya yang diperkarakan ialah saat dirinya menyebut injil fiktif serta palsu. Perkara yang dilaporkan berkaitan dengan ujaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA.

Oleh sebab itu, ia diduga melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Selain itu, dia diduga melanggar Pasal 45A jo Pasal 28 Ayat (1) dan atau Pasal 156a KUHHP.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2184 seconds (0.1#10.140)