Peluang Partai Ummat Lolos Parliamentary Threshold Semakin Kecil

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 15:04 WIB
loading...
Peluang Partai Ummat Lolos Parliamentary Threshold Semakin Kecil
Peluang Partai Ummat untuk lolos ambang batas parlemen (Parliamentary Threshold) dinilai semakin kecil jika terus ditinggalkan kader lainnya pascamundurnya Agung Mozin dan M Tauhid. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Peluang Partai Ummat untuk lolos ambang batas parlemen (Parliamentary Threshold) dinilai semakin kecil jika terus ditinggalkan kader lainnya pascamundurnya Agung Mozin dan M Tauhid. Maka itu, Partai Ummat perlu berbenah pascamundurnya Agung Mozin dan Tauhid dari partai yang dipimpin oleh menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi itu.

"Tentu jika ini menjadi bola salju akan memperkecil peluang untuk lolos Parliamentary Threshold," ujar Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Sabtu (28/8/2021).

Menurut Arif, mundurnya Tauhid itu semakin memperjelas bahwa soliditas Partai Ummat masih rapuh. "Sebagai partai baru tentu ini menjadi tantangan politik ke depan yang harus dijawab para petinggi kader," pungkasnya.

Adapun alasan Agung Mozin mundur itu karena terjadi dinamika di internal partai, informasi yang tersekat-sekat dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah, seraya mempertimbangkan beragam informasi dan aspirasi para sahabat Partai Ummat di berbagai daerah, termasuk sahabat-sahabat aktivis demokrasi yang istiqomah konsisten-konsekuen melawan feodalisme dan dinasti politik.

Majelis Syura Partai Ummat melalui sekretarisnya, Ansufri Sambo pun menyatakan menerima pengunduran diri Agung Mozin itu. Sementara itu, salah satu alasan Tauhid mundur karena respons Sambo yang menerima pengunduran diri Agung Mozin. Tauhid menilai respons Sambo tersebut patut diduga merupakan bentuk kesewenangan yang tidak mencerminkan akhlakul karimah tanpa adanya tabayun, islah ataupun konfirmasi dan klarifikasi. Di samping itu, pernyataan dari Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat MS Kaban di media yang mengaku tak mengetahui ihwal pengunduran diri Agung Mozin tersebut.

Tauhid menilai hal tersebut patut diduga memperjelas lemahnya demokratisasi di internal Partai Ummat sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang pengamat politik mengenai koreksi agar Partai Ummat lebih demokratis. Tauhid juga menilai semboyan untuk "Menegakkan Keadilan dan Melawan Kezaliman" hendaknya dijiwai dan diimplementasikan secara nyata, tidak sekadar gincu dan pencitraan politik semata.

Di sisi lain, Partai Ummat telah menerima pengesahan badan hukum oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)