Agung Mozin Mundur, Pengamat: Koreksi Agar Partai Ummat Lebih Demokratis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Ummat dinilai perlu berbenah pascamundurnya Agung Mozin dari partai yang dipimpin oleh menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi itu. Sebab, alasan Agung Mozin mundur itu karena terjadi dinamika di internal partai, informasi yang tersekat-sekat dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah.
"Koreksi ke dalam agar Partai Ummat lebih demokratis. Jangan oligarkis," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Jumat (27/8/2021).
Ujang pun menduga sudah tidak ada lagi kecocokan antara Amien Rais (AR) dengan Agung Mozin (AM) di Partai Ummat. "Tergantung nanti kita lihat AM akan melangkah ke mana. Apakah ke PAN lagi atau ke partai lain," kata Ujang.
Dia memperkirakan, jika Agung Mozin yang sebelumnya menjabat Waketum DPP Partai Ummat kembali ke PAN, bisa saja itu bagian dari strategi PAN untuk menggembosi Partai Ummat. "Namun jika AM ke partai lain, mungkin sudah tak ada kecocokan lagi di Partai Ummat," imbuhnya.
Namun, menurut dia, fenomena loncat partai itu merupakan hal yang biasa. "Dan, Partai Ummat harus siap dengan itu," kata Ujang.
Dia berpendapat, mundurnya Agung Mozin itu merupakan ujian awal bagi Partai Ummat. "Namun tanpa AM pun sepertinya Partai Ummat akan jalan terus," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pendiri dan Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Agung Mozin, menyatakan berhenti dari Partai Ummat. Pernyataan tersebut dia sampaikan langsung dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Majelis Syura Partai Ummat M Amien Rais.
Tadi malam, Partai Ummat resmi menerima pengunduran diri Agung Mozin , salah satu pendiri dan wakil ketua umum partai tersebut. Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Syura Partai Ummat Ansufri Sambo.
Dalam surat yang diterima SINDOnews, Kamis (26/8/2021) malam, Ansufri Sambo antara lain menyebutkan Majelis Syura dengan pertimbangan yang matang memutuskan dan menyatakan menerima pengunduran diri Agung Mozin tersebut.
Lihat Juga: Pengamat Sebut Dugaan Pengalihan Suara Perindo ke Parpol Pendukung Istana Kejahatan Demokrasi
"Koreksi ke dalam agar Partai Ummat lebih demokratis. Jangan oligarkis," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Jumat (27/8/2021).
Ujang pun menduga sudah tidak ada lagi kecocokan antara Amien Rais (AR) dengan Agung Mozin (AM) di Partai Ummat. "Tergantung nanti kita lihat AM akan melangkah ke mana. Apakah ke PAN lagi atau ke partai lain," kata Ujang.
Dia memperkirakan, jika Agung Mozin yang sebelumnya menjabat Waketum DPP Partai Ummat kembali ke PAN, bisa saja itu bagian dari strategi PAN untuk menggembosi Partai Ummat. "Namun jika AM ke partai lain, mungkin sudah tak ada kecocokan lagi di Partai Ummat," imbuhnya.
Namun, menurut dia, fenomena loncat partai itu merupakan hal yang biasa. "Dan, Partai Ummat harus siap dengan itu," kata Ujang.
Dia berpendapat, mundurnya Agung Mozin itu merupakan ujian awal bagi Partai Ummat. "Namun tanpa AM pun sepertinya Partai Ummat akan jalan terus," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pendiri dan Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Agung Mozin, menyatakan berhenti dari Partai Ummat. Pernyataan tersebut dia sampaikan langsung dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Majelis Syura Partai Ummat M Amien Rais.
Tadi malam, Partai Ummat resmi menerima pengunduran diri Agung Mozin , salah satu pendiri dan wakil ketua umum partai tersebut. Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Syura Partai Ummat Ansufri Sambo.
Dalam surat yang diterima SINDOnews, Kamis (26/8/2021) malam, Ansufri Sambo antara lain menyebutkan Majelis Syura dengan pertimbangan yang matang memutuskan dan menyatakan menerima pengunduran diri Agung Mozin tersebut.
Lihat Juga: Pengamat Sebut Dugaan Pengalihan Suara Perindo ke Parpol Pendukung Istana Kejahatan Demokrasi
(zik)