Peringatan! Bencana Hidrometeorologi Akan Datang Lebih Awal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi di Indonesia akan datang lebih awal dari normal.
"Izin saya sampaikan bahwa BMKG memperingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi menyusul prediksi musim hujan yang akan datang lebih awal, lebih awal dari normalnya atau dari biasanya pada tahun 2021 ini," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (26/8/2021).
Dwikorita mengatakan bahwa sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami musim penghujan dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya. "Tidak hanya itu sejumlah wilayah di Indonesia juga diprediksi akan mengalami musim hujan dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
Wilayah Indonesia yang mengalami musim hujan dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya yakni di sebagian Aceh, kemudian Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga Selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian Selatan dan Papua bagian selatan.
"Mohon maaf ini karena kami tidak bisa menjelaskan sampai detail sampai skala kecamatan, yang kami sampaikan ini skalanya provinsi," katanya.
Dwikorita mengatakan bahwa intensitas hujan level kabupaten dan kecamatan di dalam satu provinsi tidak seragam. "Untuk skala kabupaten dan kecamatan artinya dalam satu provinsi itu kondisi curah hujannya tentunya tidak seragam, yang kami sampaikan adalah secara general. Untuk kondisi di tiap kabupaten dan kecamatan silakan cek di aplikasi mobile phone info BMKG. Di situ bapak ibu bisa cek sampai kondisi 6 hari ke depan, ini khususnya cuaca 6 hari ke depan ya. Dan setiap 3 jam dalam setiap harinya," katanya.
Baca juga: Hasil Pemodelan BMKG, Tsunami di Selat Sunda Akibat Gempa Magnitudo 8,7 Bisa Sampai Jakarta
"Nah ini jadi yang kami sampaikan sekali lagi sifatnya general makro untuk wilayah provinsi. Jadi tadi beberapa provinsi yang mengalami curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya," katanya.
Dwikorita mengatakan BMKG mengimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat di wilayah yang berpotensi memiliki intensitas hujan tinggi perlu mewaspadai mengantisipasi dan melakukan aksi mitigasi lebih awal guna menghindari dan mengurangi risiko bencana.
"Izin saya sampaikan bahwa BMKG memperingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi menyusul prediksi musim hujan yang akan datang lebih awal, lebih awal dari normalnya atau dari biasanya pada tahun 2021 ini," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (26/8/2021).
Dwikorita mengatakan bahwa sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami musim penghujan dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya. "Tidak hanya itu sejumlah wilayah di Indonesia juga diprediksi akan mengalami musim hujan dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
Wilayah Indonesia yang mengalami musim hujan dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya yakni di sebagian Aceh, kemudian Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga Selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian Selatan dan Papua bagian selatan.
"Mohon maaf ini karena kami tidak bisa menjelaskan sampai detail sampai skala kecamatan, yang kami sampaikan ini skalanya provinsi," katanya.
Dwikorita mengatakan bahwa intensitas hujan level kabupaten dan kecamatan di dalam satu provinsi tidak seragam. "Untuk skala kabupaten dan kecamatan artinya dalam satu provinsi itu kondisi curah hujannya tentunya tidak seragam, yang kami sampaikan adalah secara general. Untuk kondisi di tiap kabupaten dan kecamatan silakan cek di aplikasi mobile phone info BMKG. Di situ bapak ibu bisa cek sampai kondisi 6 hari ke depan, ini khususnya cuaca 6 hari ke depan ya. Dan setiap 3 jam dalam setiap harinya," katanya.
Baca juga: Hasil Pemodelan BMKG, Tsunami di Selat Sunda Akibat Gempa Magnitudo 8,7 Bisa Sampai Jakarta
"Nah ini jadi yang kami sampaikan sekali lagi sifatnya general makro untuk wilayah provinsi. Jadi tadi beberapa provinsi yang mengalami curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya," katanya.
Dwikorita mengatakan BMKG mengimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat di wilayah yang berpotensi memiliki intensitas hujan tinggi perlu mewaspadai mengantisipasi dan melakukan aksi mitigasi lebih awal guna menghindari dan mengurangi risiko bencana.
(abd)