PAN Jadi Sahabat Baru Koalisi Pemerintah

Rabu, 25 Agustus 2021 - 19:46 WIB
loading...
PAN Jadi Sahabat Baru...
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan bersama pengurus PAN. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumpulkan ketua umum (Ketum) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) parpol koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta. Ternyata, dalam pertemuan tersebut, ada parpol yang menjadi anggota baru koalisi yakni Partai Amanat Nasional (PAN) .

Hal ini disampaikan Sekjen Partai NasDem Johnny Plate dalam konferensi pers yang digelar secara daring di rumah dinasnya di Widya Chandra, Rabu (25/8/2021) malam. Johnny menguraikan elite-elite parpol yang hadir dalam pertemuan tersebut.

"Ada tujuh ketua umum dan tujuh sekjen. Pertama Ketum PDIP ibu Megawati dan Sekjen PDIP Mas Hasto Kristiyanto; kedua, Ketum Partai Nasdem Pak Surya Paloh didampingi Sekjen Nasdem Bapak Johnny Plate; ketiga, Ketum Gerindra Bapak Prabowo Subianto didampingi Sekjen Bapak Ahmad Muzani; keempat, Ketum Golkar Bapak Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Bapak Lodewijk Paulus; kelima, Ketum PKB Muhaimin Iskandar didampingi Sekjen Hasanuddin Wahid; keenam, Ketum PPP Suharso Monoarfa didampingi Sekjen mas Arwani Thomafi," papar Johnny.

"Ketujuh, sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang didampingi Sekjen Eddy Soeparno," sambungnya.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini, sahabat baru koalisi ini yakni PAN diharapkan semakin memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokrasi Indonesia.

Johnny melanjutkan, karena masih suasana pandemi yang dibicarakan tadi adalah bagaimana kegotongroyongan politik dapat dilakukan, sehingga bisa menghasilkan kebijakan secara cepat, tepat, dan efesien. Jangan sampai terjadi kegagapan dalam kebijakan.

"Pak Zul menyampaikan terima kasih diajak serta dalam rapat dan mempunyai kesempatan menyampaikan pandangannya. Tentu sebagai sahabat baru di koalisi, apalagi Pak Zul eks Ketua MPR, dari perspektif MPR cukup kental bagaimana musyawarah yang cocok untuk Indonesia," terangnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1267 seconds (0.1#10.140)