Anggota DPR Dukung BPOM Beri Sertifikat CPOB untuk Vaksin Merah Putih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mendukung langkah Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik ( CPOB ) untuk Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
"Dari enam kandidat Vaksin Merah Putih yang dikembangkan, vaksin Unair menjadi yang terdepan dan paling cepat dalam proses pengembangannya,” ujarnya, Kamis (19/8/2021).
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII ini menilai, pemberian sertifikat CPOB itu dilakukan karena sudah memenuhi sejumlah penilaian yang ditentukan BPOM , antara lain desain fasilitas produksi, pelaksanaan inspeksi, asistensi, konsultasi hingga perbaikan.
"Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Unair ini murni karya anak bangsa. Karena mulai dari pengembangan bibit vaksin, proses formulasi, produksi dan pengisiannya semua dilakukan di Indonesia," ujar politikus Partai Golkar ini.
Proses uji praklinik tahap II dan uji klinik Vaksin Merah Putih buatan Unair itu pun diharapkan berjalan dengan lancar. Sehingga, pada semester awal tahun 2022 sudah mendapat emergency use authorization (EUA) dari BPOM sekaligus bisa diproduksi secara massal untuk kebutuhan dalam negeri.
"Tentunya kita patut berbangga, karena dapat membuat vaksin Covid-19 sendiri. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor sebagaimana yang kita alami sekarang ini. Lebih dari itu, Indonesia akan masuk dalam barisan negara-negara yang bisa membuat vaksin sendiri, seperti, Amerika, Inggris, Rusia, dan China," ujar Yahya.
Yahya juga berharap BPOM dapat mengawal proses selanjutnya sesuai dengan regulasi. "Sehingga Vaksin Merah Putih buatan Unair sesuai dengan standar pembuatan internasional," pungkasnya.
Unair dalam mengembangkan vaksin dengan platform inactivated virus bekerja sama dengan PT. Biotis Pharmaceutical Indonesia.
"Dari enam kandidat Vaksin Merah Putih yang dikembangkan, vaksin Unair menjadi yang terdepan dan paling cepat dalam proses pengembangannya,” ujarnya, Kamis (19/8/2021).
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII ini menilai, pemberian sertifikat CPOB itu dilakukan karena sudah memenuhi sejumlah penilaian yang ditentukan BPOM , antara lain desain fasilitas produksi, pelaksanaan inspeksi, asistensi, konsultasi hingga perbaikan.
"Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Unair ini murni karya anak bangsa. Karena mulai dari pengembangan bibit vaksin, proses formulasi, produksi dan pengisiannya semua dilakukan di Indonesia," ujar politikus Partai Golkar ini.
Proses uji praklinik tahap II dan uji klinik Vaksin Merah Putih buatan Unair itu pun diharapkan berjalan dengan lancar. Sehingga, pada semester awal tahun 2022 sudah mendapat emergency use authorization (EUA) dari BPOM sekaligus bisa diproduksi secara massal untuk kebutuhan dalam negeri.
"Tentunya kita patut berbangga, karena dapat membuat vaksin Covid-19 sendiri. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor sebagaimana yang kita alami sekarang ini. Lebih dari itu, Indonesia akan masuk dalam barisan negara-negara yang bisa membuat vaksin sendiri, seperti, Amerika, Inggris, Rusia, dan China," ujar Yahya.
Yahya juga berharap BPOM dapat mengawal proses selanjutnya sesuai dengan regulasi. "Sehingga Vaksin Merah Putih buatan Unair sesuai dengan standar pembuatan internasional," pungkasnya.
Unair dalam mengembangkan vaksin dengan platform inactivated virus bekerja sama dengan PT. Biotis Pharmaceutical Indonesia.
(zik)