Kasus Covid-19 Turun, Panglima TNI: BOR Wisma Atlet 19%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan penurunan angka kasus konfirmasi atau kasus orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan saat meninjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (17/8/2021).
"Saudara saudara dengan semangat kerja sama TNI dan Polri, Kementerian Lembaga, Kementerian Kesehatan, dan BNPB, Pemerintah Daerah organisasi masyarakat dari berbagai komponen bangsa, saat ini kasus konfirmasi telah turun," ucap Hadi kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
Selain itu, ia juga memaparkan bahwa terjadi penurunan yang signifikan pada kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta. Diketahui, kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta per-hari ini tercatat hanya ada 84 kasus konfirmasi. Sedangkan, pada Juli lalu DKI Jakarta sempat mencatat kasus konfirmasi harian mencapai angka 12 ribu.
"Puncak kasus terkonfirmasi terjadi pada 15 Juli 2021, sebanyak 56.757. Dan pada 16 Agustus kemarin sudah turun menjadi 17.384. Sementara kasus terkonfirmasi di DKI Jaya pada 12 Juli 2021 sebanyak 14.622, dan pada 16 Agustus 2021 melandai di angka 513," terang Hadi.
Sementara itu, Bed Occupancy Rate (BOR) di RSDC Wisma Atlet kemayoran mengalami penurunan. Diketahui, pada Juli lalu RSDC Wisma Atlet sempat terjadi lonjakan BOR yang meresahkan.
"Untuk RSDC Wisma atlet puncaknya terjadi pada 30 Juli, merawat 7.167 dan bornya 97%. Saat ini RSDC sedang merawat 1.503 dan tercatat BOR-nya 19,04%," ungkap Hadi.
Hadi mengatakan DKI Jakarta kini mulai diberlakukan PPKM Level 3. Dirinya mengatakan, tracing sendiri hingga saat ini masih berada di angka 6,37.
"Saat ini kasus konfirmasi sudah turun menjadi 84 dan masuk Level 3. Sedangkan tracing masih berada di 6,37. Artinya rasionya setiap 1 kasus konfirmasi, kita mampu melaksanakan tracing kontak erat adalah rata-rata 6 orang," ujar Hadi.
Selain itu, angka kesembuhan pasien Covid-19 di DKI Jakarta kini mulai mengalami peningkatan, sedangkan angka kematian mengalami penurunan.
“Kalau kita melihat BOR-nya itu memang turun drastis 31.18%, artinya adalah terjadinya peningkatan kasus kesembuhan dan angka kematian juga turun menjadi 2,37%," kata Hadi.
Lihat Juga: 12 Daftar Perwira Tinggi TNI AU yang Dimutasi Panglima Agus Subiyanto di Pengujung Oktober
"Saudara saudara dengan semangat kerja sama TNI dan Polri, Kementerian Lembaga, Kementerian Kesehatan, dan BNPB, Pemerintah Daerah organisasi masyarakat dari berbagai komponen bangsa, saat ini kasus konfirmasi telah turun," ucap Hadi kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
Selain itu, ia juga memaparkan bahwa terjadi penurunan yang signifikan pada kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta. Diketahui, kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta per-hari ini tercatat hanya ada 84 kasus konfirmasi. Sedangkan, pada Juli lalu DKI Jakarta sempat mencatat kasus konfirmasi harian mencapai angka 12 ribu.
"Puncak kasus terkonfirmasi terjadi pada 15 Juli 2021, sebanyak 56.757. Dan pada 16 Agustus kemarin sudah turun menjadi 17.384. Sementara kasus terkonfirmasi di DKI Jaya pada 12 Juli 2021 sebanyak 14.622, dan pada 16 Agustus 2021 melandai di angka 513," terang Hadi.
Sementara itu, Bed Occupancy Rate (BOR) di RSDC Wisma Atlet kemayoran mengalami penurunan. Diketahui, pada Juli lalu RSDC Wisma Atlet sempat terjadi lonjakan BOR yang meresahkan.
"Untuk RSDC Wisma atlet puncaknya terjadi pada 30 Juli, merawat 7.167 dan bornya 97%. Saat ini RSDC sedang merawat 1.503 dan tercatat BOR-nya 19,04%," ungkap Hadi.
Hadi mengatakan DKI Jakarta kini mulai diberlakukan PPKM Level 3. Dirinya mengatakan, tracing sendiri hingga saat ini masih berada di angka 6,37.
"Saat ini kasus konfirmasi sudah turun menjadi 84 dan masuk Level 3. Sedangkan tracing masih berada di 6,37. Artinya rasionya setiap 1 kasus konfirmasi, kita mampu melaksanakan tracing kontak erat adalah rata-rata 6 orang," ujar Hadi.
Selain itu, angka kesembuhan pasien Covid-19 di DKI Jakarta kini mulai mengalami peningkatan, sedangkan angka kematian mengalami penurunan.
“Kalau kita melihat BOR-nya itu memang turun drastis 31.18%, artinya adalah terjadinya peningkatan kasus kesembuhan dan angka kematian juga turun menjadi 2,37%," kata Hadi.
Lihat Juga: 12 Daftar Perwira Tinggi TNI AU yang Dimutasi Panglima Agus Subiyanto di Pengujung Oktober
(mhd)