Komunikasi Airlangga Dinilai Mampu Diterima Semua Golongan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat KH Yandi M Luthfi mengatakan, calon pemimpin Indonesia ke depan harus memenuhi empat kriteria sebagaimana yang dimiliki Rasulullah Muhammad SAW. Empat kriteria itu adalah sidik, tabligh, amanah dan fatanah.
Dia menambahkan, jika dijabarkan dalam kehidupan saat ini, sidik itu artinya benar. Kedua, tabligh artinya menyampaikan. Kriteria pemimpin harus memiliki komunikasi yang baik, apalagi untuk rakyat Indonesia yang majemuk.
Calon pemimpin juga harus memiliki komunikasi yang bisa diandalkan, baik secara lingual ataupun kontekstual, bukan hanya ucapan yang baik, tapi juga gerak tubuh dan tindakan yang baik.
"Komunikasinya harus bisa diterima oleh semua golongan," ujar mantan Ketua ICMI Sukabumi ini, Rabu (4/8/2021).
Ketiga, yaitu amanah yang artinya dalam menjalankan tugas, seorang pemimpin harus amanah sesuai dengan prosedur. "Kepemimpinan yang mampu menanggulangi segala masalah, dan bisa menempatkan orang sesuai dengan kapasitasnya," katanya.
Keempat, fathonah atau cerdas. Pemimpin Indonesia haruslah sosok yang cerdas, yakni berpikir cerdas dan bertindak cerdas serta mampu mengontrol emosinya.
"Harus cerdas IQ, EQ, ISQ. Intelektual dan spiritual harus benar-benar cerdas. Kita tahu bahwa sejarah pemimpin Indonesia tak lepas dengan kecerdasan intelektual dan spiritual. Kecerdasan spiritual itu jauh lebih penting, karena lebih kuat pengaruhnya," imbuhnya.
Dari empat kriteria ideal tersebut, dia menilai menilai Ketua Umum Partai Golkar yang kini menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto cukup memenuhi. "Pak Airlangga memenuhi 4 syarat itu," katanya.
Adapun alasannya, kata dia, Airlangga adalah sosok yang kaya pengalaman secara kredibilitas. Dimulai sejak jadi anggota legislatif daerah, nasional, hingga jadi menteri dua periode.
"Apalagi sekarang sebagai Menko Perekonomian, beliau terlihat kerja keras, dan kerja tuntas. Ini luar biasa," ungkapnya.
Bahkan, ujar dia, Airlangga nyaris tidak pernah meghiraukan apa yang terjadi di depannya. Apa yang hari ini diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dilakukan Airlangga. Fokus dan amanah dalam menjalankan tugas.
"Tak peduli banyak orang yang nyinyir, atau kinerjanya tidak diberitakan, ataupun diberitakan negatif pun beliau tetap kerja. Jadi benar-benar ikhlas," katanya.
Di samping itu, Yandi menilai Airlangga juga sebagai sosok yang apa adanya. Tidak dipoles dengan intrik-intrik semu. "Tidak pencitraan. Apa adanya, bukan ada apanya," kata Yandi yang juga menjadi Ketua Jatman Sukabumi ini.
Maka itu, dia menilai Airlangga punya peluang besar untuk jadi Presiden RI. "Apalagi, Airlangga didukung oleh posisinya sebagai ketua umum partai. Partai Golkar, bukan partai kemarin sore. Golkar yang sangat berpengalaman, yang mampu bermain dan berperan. Baik di dalam maupun di luar pemerintahan," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Golkar adalah partai besar. Walaupun untuk mengusung Capres-Cawapres, Golkar harus berkoalisi, tapi tidak akan sulit bagi partai berlambang pohon beringin itu untuk mencari partai koalisi. "Selain karena Golkar, juga karena sosok Airlangga yang dimajukan," ujarnya.
Menurut dia, sebenarnya orang tahu siapa Airlangga, dan apa yang sudah dikerjakan Airlangga untuk negara. "Saya yakin, bila melihatnya secara obyektif dan dengan hati nurani yang bersih, orang akan menunjuk Airlangga Hartarto sebagai pemimpinnya," katanya.
Di antara tokoh yang muncul, Airlangga dianggap paling senior dan paling pantas untuk memimpin. "Banyak prestasi, punya dedikasi, loyalitas dan tidak tercela. Saya belum pernah terdengar hal-hal negatif tentang beliau," ujarnya.
Akan tetapi, dia mengatakan bahwa bagi orang yang memang tidak suka, tentu akan mengorek-orek kekurangannya dan dijadikan alat politik untuk menjatuhkannya. Padahal, setiap orang pasti punya kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.
"Kalau mau jujur, Airlangga itu hanya kurang publish aja. Kalau tiap hari dipublish, pasti lah akan terkenal dan banyak orang yang menyukainya. Tentunya dipublis hal-hal yang positif tentang dirinya," tegasnya.
Selain itu, dia menuturkan bahwa kepemimpinan seseorang tak bisa dilepaskan dari trah atau gen. Airlangga yang merupakan cucu pejuang kemerdekaan asal Sukabumi, RH. Didi Sukardi memiliki gen pemimpin yang sangat kuat.
"Trah atau gen keturunan itu masih berpengaruh. Setidaknya untuk primodialisme kedaerahannya," tandasnya.
Dia menambahkan, jika dijabarkan dalam kehidupan saat ini, sidik itu artinya benar. Kedua, tabligh artinya menyampaikan. Kriteria pemimpin harus memiliki komunikasi yang baik, apalagi untuk rakyat Indonesia yang majemuk.
Calon pemimpin juga harus memiliki komunikasi yang bisa diandalkan, baik secara lingual ataupun kontekstual, bukan hanya ucapan yang baik, tapi juga gerak tubuh dan tindakan yang baik.
"Komunikasinya harus bisa diterima oleh semua golongan," ujar mantan Ketua ICMI Sukabumi ini, Rabu (4/8/2021).
Ketiga, yaitu amanah yang artinya dalam menjalankan tugas, seorang pemimpin harus amanah sesuai dengan prosedur. "Kepemimpinan yang mampu menanggulangi segala masalah, dan bisa menempatkan orang sesuai dengan kapasitasnya," katanya.
Keempat, fathonah atau cerdas. Pemimpin Indonesia haruslah sosok yang cerdas, yakni berpikir cerdas dan bertindak cerdas serta mampu mengontrol emosinya.
"Harus cerdas IQ, EQ, ISQ. Intelektual dan spiritual harus benar-benar cerdas. Kita tahu bahwa sejarah pemimpin Indonesia tak lepas dengan kecerdasan intelektual dan spiritual. Kecerdasan spiritual itu jauh lebih penting, karena lebih kuat pengaruhnya," imbuhnya.
Dari empat kriteria ideal tersebut, dia menilai menilai Ketua Umum Partai Golkar yang kini menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto cukup memenuhi. "Pak Airlangga memenuhi 4 syarat itu," katanya.
Adapun alasannya, kata dia, Airlangga adalah sosok yang kaya pengalaman secara kredibilitas. Dimulai sejak jadi anggota legislatif daerah, nasional, hingga jadi menteri dua periode.
"Apalagi sekarang sebagai Menko Perekonomian, beliau terlihat kerja keras, dan kerja tuntas. Ini luar biasa," ungkapnya.
Bahkan, ujar dia, Airlangga nyaris tidak pernah meghiraukan apa yang terjadi di depannya. Apa yang hari ini diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dilakukan Airlangga. Fokus dan amanah dalam menjalankan tugas.
"Tak peduli banyak orang yang nyinyir, atau kinerjanya tidak diberitakan, ataupun diberitakan negatif pun beliau tetap kerja. Jadi benar-benar ikhlas," katanya.
Di samping itu, Yandi menilai Airlangga juga sebagai sosok yang apa adanya. Tidak dipoles dengan intrik-intrik semu. "Tidak pencitraan. Apa adanya, bukan ada apanya," kata Yandi yang juga menjadi Ketua Jatman Sukabumi ini.
Maka itu, dia menilai Airlangga punya peluang besar untuk jadi Presiden RI. "Apalagi, Airlangga didukung oleh posisinya sebagai ketua umum partai. Partai Golkar, bukan partai kemarin sore. Golkar yang sangat berpengalaman, yang mampu bermain dan berperan. Baik di dalam maupun di luar pemerintahan," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Golkar adalah partai besar. Walaupun untuk mengusung Capres-Cawapres, Golkar harus berkoalisi, tapi tidak akan sulit bagi partai berlambang pohon beringin itu untuk mencari partai koalisi. "Selain karena Golkar, juga karena sosok Airlangga yang dimajukan," ujarnya.
Menurut dia, sebenarnya orang tahu siapa Airlangga, dan apa yang sudah dikerjakan Airlangga untuk negara. "Saya yakin, bila melihatnya secara obyektif dan dengan hati nurani yang bersih, orang akan menunjuk Airlangga Hartarto sebagai pemimpinnya," katanya.
Di antara tokoh yang muncul, Airlangga dianggap paling senior dan paling pantas untuk memimpin. "Banyak prestasi, punya dedikasi, loyalitas dan tidak tercela. Saya belum pernah terdengar hal-hal negatif tentang beliau," ujarnya.
Akan tetapi, dia mengatakan bahwa bagi orang yang memang tidak suka, tentu akan mengorek-orek kekurangannya dan dijadikan alat politik untuk menjatuhkannya. Padahal, setiap orang pasti punya kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.
"Kalau mau jujur, Airlangga itu hanya kurang publish aja. Kalau tiap hari dipublish, pasti lah akan terkenal dan banyak orang yang menyukainya. Tentunya dipublis hal-hal yang positif tentang dirinya," tegasnya.
Selain itu, dia menuturkan bahwa kepemimpinan seseorang tak bisa dilepaskan dari trah atau gen. Airlangga yang merupakan cucu pejuang kemerdekaan asal Sukabumi, RH. Didi Sukardi memiliki gen pemimpin yang sangat kuat.
"Trah atau gen keturunan itu masih berpengaruh. Setidaknya untuk primodialisme kedaerahannya," tandasnya.
(maf)