Heboh Prank Akidi Tio, Muhammadiyah Sudah Sumbang Rp1 Triliun Selama Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Muhammadiyah terlibat aktif dalam penanganan pandemi baik dari bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dan keagamaan dengan menyumbang sekitar Rp1 triliun. Hal ini disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah , Abdul Mu’ti pada forum daring Universitas Muhammadiyah Gresik, Senin (2/8) lalu.
"Sudah lebih dari Rp1 triliun dana yang didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama pandemi COVID-19 ini,” ujarnya seperti dikutip pada laman resmi Muhammadiyah, Selasa (3/8/2021).
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima Muhammadiyah sejak pandemi COVID-19 ini telah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari sekitar 116 Rumah Sakit Muhammadiyah yang cukup kuat.
Hal ini pun belum termasuk pelayanan melalui klinik-klinik Muhammadiyah dan juga melibatkan lebih dari 75.000 relawan baik dari tenaga kesehatan (nakes) maupun relawan kemanusiaan terutama yang berkaitan dengan layanan-layanan sosial dan keagamaan.
"Muhammadiyah sejak pandemi dinyatakan sebagai bencana nasional oleh pemerintah pada bulan Maret 2020 yang lalu, Muhammadiyah bahu-membahu bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat agar bagaimana bisa mengatasi dan berkontribusi di dalam menyelesaikan pandemi COVID-19 ini beserta permasalahan yang ada,” imbuhnya.
Meskipun telah bekerja maksimal, Abdul Mu’ti menganggap Muhammadiyah belum dapat berbuat sehingga ia berharap agar umat muslim agar tidak berhenti untuk terus memberikan khidmat dan amal bakti kepada umat, bangsa dan kemanusiaan.
“Kita tentu merasa masih kurang dengan apa yang telah kami lakukan ini. Tapi kami tidak ingin bahwa persoalan COVID-19 ini akan terus berlanjut dan kemudian kita tidak segera bangkit dan kemudian kita (berharap) bisa beraktivitas sebagaimana biasa,” jelasnya.
"Sudah lebih dari Rp1 triliun dana yang didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama pandemi COVID-19 ini,” ujarnya seperti dikutip pada laman resmi Muhammadiyah, Selasa (3/8/2021).
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima Muhammadiyah sejak pandemi COVID-19 ini telah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari sekitar 116 Rumah Sakit Muhammadiyah yang cukup kuat.
Hal ini pun belum termasuk pelayanan melalui klinik-klinik Muhammadiyah dan juga melibatkan lebih dari 75.000 relawan baik dari tenaga kesehatan (nakes) maupun relawan kemanusiaan terutama yang berkaitan dengan layanan-layanan sosial dan keagamaan.
"Muhammadiyah sejak pandemi dinyatakan sebagai bencana nasional oleh pemerintah pada bulan Maret 2020 yang lalu, Muhammadiyah bahu-membahu bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat agar bagaimana bisa mengatasi dan berkontribusi di dalam menyelesaikan pandemi COVID-19 ini beserta permasalahan yang ada,” imbuhnya.
Meskipun telah bekerja maksimal, Abdul Mu’ti menganggap Muhammadiyah belum dapat berbuat sehingga ia berharap agar umat muslim agar tidak berhenti untuk terus memberikan khidmat dan amal bakti kepada umat, bangsa dan kemanusiaan.
“Kita tentu merasa masih kurang dengan apa yang telah kami lakukan ini. Tapi kami tidak ingin bahwa persoalan COVID-19 ini akan terus berlanjut dan kemudian kita tidak segera bangkit dan kemudian kita (berharap) bisa beraktivitas sebagaimana biasa,” jelasnya.
(kri)